Warga India yang Berbahagia atas Kematian Empat Pemerkosa
Ilustrasi foto (Angela Yuriko Smith/Pixabay)

Bagikan:

HYDERABAD - India adalah salah satu negara dengan kasus pemerkosaan terbanyak. Keresahan soal perkara ini amat luas di negeri itu. Baru-baru ini, empat pemerkosa ditembak mati. Empat kematian yang langsung memancing kegembiaraan di tengah masyarakat India.

Dilansir Associaton for Democratic Reforms India, hanya satu dari empat kasus pemerkosaan di India yang berakhir di meja hijau.

Sedangkan menurut Badan Data Kriminal Nasional India, dari 1.278.000 kasus pemerkosaan tahun 2017, terdapat 12.216 kasus yang pending di pengadilan selama lima tahun lebih dan 1.840 kasus pemerkosaan yang pending di pengadilan lebih dari sepuluh tahun.

Baru-baru ini, kasus pemerkosaan yang keji terjadi di Hyderabad, India. Seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter hewan diperkosa secara bergilir oleh empat orang pria yang berprofesi sebagai sopir truk.

Tak hanya memerkosa, mereka juga membunuh dan membakar jasad korban. Jasad korban ditemukan satu hari setelah dilaporkan hilang oleh keluarga.

Kasus tersebut menarik perhatian seluruh negeri. Masyarakat geram. Apalagi, kasus pemerkosaan yang disertai pembunuhan seakan tak dapat dihentikan.

Para pelaku akhirnya ditangkap. Namun, saat menuju ke tempat kejadian perkara (TKP), salah satu pelaku mencoba merebut pistol polisi untuk melawan dan kabur. Para polisi terpaksa menembak mati keempat tersangka. Mereka pun mati di tempat mereka melakukan perbuatan keji itu.

Masyarakat sekitar TKP bahagia mendengar kabar polisi menembak mati empat tersangka pemerkosaan tersebut. Sekitar tiga ratus orang dari daerah luar Hyderabad mendatangi TKP. Mereka berterima kasih dengan memberi pelukan serta bunga pada polisi.

"Terdapat penembakan. Keempat tersangka meninggal. Dua polisi terluka," kata Prakash Reddy, Deputi Komisioner Kepolisian.

Keluarga korban menyambut bahagia penembakan tersebut. Duka yang mendalam dan amarah yang bercampur aduk akibat kekejian yang diterima korban akhirnya sedikit terobati.

"Sudah sepuluh hari anak saya meninggal, saya sampaikan rasa terima kasih kepada polisi dan pemeintah untuk ini semua. Arwah anak saya pasti damai sekarang," ungkap ayah korban, dilansir dari ANI.

Kasus lain

Kasus berbeda terjadi di Distrik Unnao, India. Seorang wanita 23 tahun dibakar hidup-hidup dalam perjalanan untuk melaporkan kasus pemekosaan yang menimpa dirinya.

Wanita itu dibakar oleh sekumpulan pria yang salah satunya adalah pelaku pemerkosaan. Ia engalami luka bakar sebanyak 90 persen di sekujur tubuh.

Kasus pemerkosaan yang menimpa wanita tersebut sebenarnya terjadi pada Desember 2018. Pada Maret 2019, wanita tersebut menyampaikan komplain karena pelaku dibebaskan dan dianggap tidak bersalah. Padahal, setelah diselidiki, terbukti pelaku dibebaskan karena membayar pihak kepolisian. 

Kedua kasus tersebut menjadi headline di India akibat terjadi secara berdekatan dan sama-sama keji. Masyarakat menggelar aksi dan meminta aparat agar lebih meningkatkan lagi keamanan dan memberikan hukuman yang menimbulkan efek jera bagi pelaku.