Presiden Jokowi Diundang Rayakan Hari Antikorupsi Bersama KPK
Ketua KPK Agus Rahardjo didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengundang Presiden Joko Widodo untuk hadir dalam acara peringatan Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia) di Gedung Penunjang KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Senin, 9 Desember.

Agus mengatakan undangan sudah dikirimkan pada Presiden Jokowi. Kini pihaknya tinggal menunggu konfirmasi dari pihak Istana Kepresidenan.

"Kami menunggu (kabar) beliau kalau tidak salah jawabannya akan ada pada waktu dekat. Yang jelas, Kehadiran beliau sangat kami harapkan," kata Agus dalam konferensi pers jelang acara Hakordia di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Desember.

KPK harap Presiden bisa ikut merayakan Hakordia 2019 di KPK, sekaligus menyaksikan refleksi tahunan JAGA. JAGA adalah aplikasi yang diluncurkan pada Hakordia 2017 lalu dan berupa portal informasi publik terkait pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, desa, dan perizinan.

Waktu aplikasi ini diresmikan, Presiden Jokowi datang. Agus pun berharap Presiden Jokowi mau mendengarkan perkembangan JAGA saat ini.

Agus menambahkan, acara Hakordia tahun ini akan lebih sederhana dibanding tahun sebelumnya, yang biasanya dilakukan di Hotel Bidakara, Jakarta. "Meski sifatnya lebih sederhana tapi kita tetap menggelorakan semangat antikorupsi," tegasnya.

Tak hanya mengundang Presiden Jokowi, KPK juga mengundang menteri dan perwakilan partai politik. Nantinya, mereka akan melakukan pemaparan dalam rangkaian acara Hakordia ini.

Selain itu, nantinya pimpinan KPK periode 2019-2023 juga akan diundang dan akan ada sesi diskusi yang membahas nasib dan masa depan KPK ke depannya.

"Setelah pembukaan pagi hari, nanti kita juga ada acara. Mudah-mudahan para narasumber bisa hadir semua," ungkapnya.

Harapannya, ketika pimpinan baru ikut berdiskusi dalam diskusi berjudul KPK Mendengar ini, kesalahan yang ada di KPK bisa didengar dengan baik.

"Mudah-mudahan dengan KPK Mendengar ini kita bisa menentukan arah ke depan terutama untuk pimpinan baru," tutupnya.