2,3 Juta Data Pemilih KPU Bocor di Forum <i>Hacker</i>
Ilustrasi peretasan (image by fancycrave1 from Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Jutaan data warga dan pemilih Indonesia di Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga bocor di forum komunitas hacker. Kabar ini diungkapkan pertama kali oleh akun @underthebreach di Twitter.

Akun ini Twitter ini cukup aktif memonitor aktivitas hacker, terutama yang berhubungan dengan kebocoran informasi data pribadi. Ia juga sempat menginformasikan soal penjualan 91 juta data pengguna Tokopedia di dark web.

Lewat kicauannya, akun ini mengunggah tiga tangkapan layar dari folder dan sample data KPU yang dipublikasikan di forum hacker. Menurutnya ada 2,3 juta data identitas yang bocor. 

"Data-data ini termasuk nama, alamat, NIK, tanggal lahir dan lainnya. Data-data ini berasal dari tahun 2014. Peretas mengklaim masih memiliki 200 juta data lagi," Tweet @underthebreach, Kamis, 21 Mei.

Dari penelusuran VOI, sang hacker mengatakan data tersebut tersimpan di dalam format .pdf yang didapat dari situs Komisi Pemilihan Umum. Menurutnya data-data ini akan sangat berguna bagi mereka yang ingin meregistrasi suatu akun. 

"Sangat berguna bagi mereka yang perlu membuat banyak nomor telepon dalam ID (Anda memerlukan ID NIK dan NKK untuk pendaftaran), atau melakukan beberapa penggalian nomor telepon dari ID itu," tulis sang hacker.

Hacker ini juga mengklaim jika ia masih memiliki 200.000.000 data warga Indonesia lainnya yang akan dibagikan lewat forum tersebut. "Saya pikir data Indonesia sepertinya jarang di forum ini," ulasnya.

Beberapa data kependudukan yang ditampilkan di antaranya nama lengkap, nomor kartu keluarga, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat dan tanggal lahir, alamat rumah, dan beberapa data pribadi lainnya. Dari sampel data yang dibagikannya, sebagian besar informasi yang bocor berasal dari warga di Yogyakarta. 

Sampel data yang dibagikan berisikan folder-folder data pemilih dari sejumlah daerah di Yogyakarta, termasuk TPS mereka terdaftar. Data itu dikompres dalam file sebesar 1,78GB yang bisa didapat setelah membayar 8 euro di forum tersebut.

Sejumlah warganet yang telah merespon cuitan @underthebreach ini telah mencuit pula ke KPU, Kemenkominfo dan sejumlah akun resmi pemerintahan lain. Sampai saat ini belum ada respon dari KPU terkait kebocoran jutaan data pemilih tersebut.