Jokowi Tegaskan Tak Ada Larangan Beribadah di Tengah Pandemi COVID-19
Presiden Joko widodo (Foto: Twitter @jokowi)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, tak ada larangan bagi masyarakat untuk beribadah dalam penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi COVID-19.

Dia kemudian meminta bawahannya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai aturan beribadah selama penyebaran virus ini terjadi secara jelas.

"Saya minta betul-betul dijelaskan dan diberikan pemahaman disosialisasikan bahwa pemerintah tidak melarang untuk beribadah," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai persiapan Hari Raya Idulfitri yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 19 Mei.

Menurut dia, pemerintah tak pernah melarang warganya untuk beribadah. Sebab, melalui Kementerian Agama, pemerintah selalu mendorong semua umat beragama di Indonesia untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah warganya.

Jokowi menegaskan, selama ini pemerintah hanya mengimbau masyarakat untuk tetap beribadah di rumah. Imbauan ini, kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga sudah seringkali disampaikan sejak virus corona menyebar di Indonesia.

"Yang kami imbau, kami atur adalah pribadatan yang dilakukan sesuai protokol kesehatan," tegas dia.

Ucapkan terima kasih kepada ormas Islam

Dalam membuka rapat tersebut, Presiden Jokowi juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada ormas Islam seperti Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan PP Muhamaddiyah serta ormas lainnya yang telah membantu pemerintah melakukan sosialisasi langkah-langkah memutus penyebaran COVID-19.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa dan imbauan kepada umat Islam di Indonesia mengenai tata cara ibadah di tengah pandemi seperti saat ini.

"Saya sangat menghormati dan mengapresiasi adanya fatwa dan juga imbauan yang disampaikan kepada semua umat Islam di Indonesia yang berkaitan dengan peribadatan maupun amaliyah selama wabah covid ini," ungkap Jokowi.

Selain itu, dia juga mengakui jika pemerintah terbantu dengan banyaknya aksi solidaritas dan kepedulian sosial yang muncul dari ormas Islam dan semua orang yang berinisiatif melakukan hal tersebut.

"Kami harapkan aksi solidaritas ini bisa berlanjut meluas lebih besar sehingga menjadi gerakan besar dalam rangka meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan," pungkasnya.