<i>Update</i> COVID-19 per 18 Mei: Kasus Positif 13 Persen dari Seluruh Orang yang Diperiksa
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Foto: Dok Gugus Tugas)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan, perkembangan kasus per Senin, 18 Mei pukul 12.00 WIB. Terjadi penambahan kasus positif sebanyak 496 pasien hari ini. Total kasus positif menjadi 18.010 orang. 

Hasil konfirmasi positif ini didapatkan dari uji spesimen cairan liur (swab) menggunakan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes molekuler cepat (TCM) sebanyak 190.660 kali pemeriksaan. Jumlah kasus yang diperiksa sebanyak 143.035 orang. 

Jika dipersentasekan, ada sebanyak 13 persen jumlah kasus positif COVID-19 dari seluruh orang yang menjalani pemeriksaan, baik RT-PCR dan TCM.

Kemudian, jumlah kasus sembuh kian mengungguli kasus meninggal. Ada penambahan sebanyak 195 pasien sembuh, sehingga total menjadi 4.324 pasien. Sementara, pasien meninggal bertambah 43 orang, sehingga menjadi 1.191 pasien.

Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta yang memperburuk kondisi pasien meninggal dunia yakni komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru.

"Sudah 389 kabupaten atau kota  di 34 provinsi yang terdampak COVID-19," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin, 18 Mei.

Provinsi dengan jumlah kasus terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 6.059 kasus per hari ini. Disusul dengan Jawa Timur yakni 2.296 kasus, Jawa Barat 1.677 kasus, Jawa Tengah 1.165 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 1.017 kasus positif.

Kemudian, ada 10 provinsi yang melaporkan tak memiliki kasus positif baru per hari ini. Provinsi tersebut adalah Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Barat.

Per hari ini, terdapat 45.047 orang dalam pemantauan (ODP) yang masih dipantau. Kemudian, ada 11.445 pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih diawasi sampai sekarang.

"Kami memperbarui data kasus ODP, kami hanya melaporkan kasus ODP seluruh Indonesia yang sedang kita pantau hari ini. Sementara PDP yang masih diawasi sebanyak 11,445," ucap Yuri.

Yuri menyebut maskyarakat harus bisa membiasakan beradptasi dengan pola hidup yang baru, yang saat ini sedang dilakukan di masa pandemi COVID-19. pola hidup baru ini mengharuskan masyarakat menjalani aktivitas namun disertai protokol pencegahan COVID-19 sampai waktu yang belum bisa ditentukan.