KPK Sarankan Taufik Hidayat Laporkan "Tikus" di Kemenpora

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyarankan, Taufik Hidayat untuk melaporkan dugaan banyak "tikus" di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hal itu bisa dilakukan Taufik apabila dugaan itu merujuk pada tindak pidana korupsi.

"Jika yang bersangkutan mengetahui ada dugaan tindak pidana korupsi, silahkan laporkan kepada KPK," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menanggapi pernyataan Taufik, Jakarta, Kamis 15 Mei.

Tentu, kata dia, jika peraih medali emas Olimpiade 2004 mengambil langkah untuk melaporkan ke KPK, tentu tidak dengan tangan kosong. Yakni denan menyertakan bukti-bukti yang dimiliki. Sebab, tanpa bukti pihaknya tidak bisa bergerak.

"Silahkan laporkan kepada KPK dengan data yang dimiliki baik melalui Dumas maupun call center 198. Selanjutnya KPK akan melakukan telaahan dan verifikasi lebih lanjut terhadap data tersebut," kata Ali.

Berkaitan dengan kesaksian Taufik di persidangan, KPK kata dia, akan mendalami hal itu. Dalam persidangan Taufik Hidayat selaku Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017, mengakui menjadi perantara pemberian gratifikasi untuk Imam Nahrawi. Uang itu diberikan kepada Imam melalui asisten pribadinya, Miftahul Ulum.

"KPK tentu akan mengembangkan lebih lanjut terkait perkataan tersebut, sepanjang berdasarkan seluruh fakta-fakta hukum di persidangan setelah dilakukan analisa ditemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan pihak lain sebagai tersangka," ungkap Ali. 

Adapun pernyataan Taufik mengenai banyaknya "Tikus" di Kementerian yang saat ini dipimpin oleh Zainudin Amali saat menjadi tamu dalam tayangan Buka Mata Loe! Semua Koruptor!? Taufik Hidayat Nekat Bicara!! di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Senin 12 Mei.

"Saya bilang, mau menteri siapa pun, kalau enggak diganti separuhnya, olahraga akan begini terus, enggak bakal bisa maju. Itu harus setengah gedung dibongkar, tikusnya banyak banget," ujar Taufik.

"Sekarang gini deh, ada atlet 500. Kita dipelatnasin di hotel. Harga, let's say per atlet jatahnya Rp 500.000. Kalau kita masukin orang banyak ke hotel itu, kan suka dapat diskon. Rp 100.000 kali 1.000 (500) atlet. Berapa duit? Per hari," ungkapnya.