<i>Update</i> COVID-19 per 29 April: Lansia Hanya Belasan Persen dari Total Pasien
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) (Foto: Twitter @BNPB_Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) memaparkan, berdasarkan data per Kamis, 30 April, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 347 pasien. Sehingga, total kasus positif mencapai 10.118 pasien.

Penambahan jumlah juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 131 pasien dengan total keseluruhan mencapai 1.522 orang. Kemudian, pada kasus meninggal bertambah 8 orang, sehingga menjadi 792 pasien.

Penambahan juga terjadi pada orang dalam pemantauan (ODP) dengan total 230.411 orang. Mereka terdiri dari orang-orang berpotensi terjangkit hingga sudah dinyatakan sehat.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP), bertambah menjadi 21.827 orang. Sebagian dari mereka merupakan orang-orang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode swab.

Dalam data kasus positif tersebut, terdapat pengelompokan usia yang terjangkit COVID-19. Urutan pertama dengan presentase 54 persen ditempati oleh masyarakat berusia 30 sampai 59 tahun.

"Sebagian besar saudara kita yang mengidap, yang positif COVID-19 adalah kelompok produktif pada kisaran umur 30-59 tahun, di angka 54 persen," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Kamis, 30 April.

Kemudian, pada usia 60 hingga 79 tahun tingkat terjangkit virus terbilang rendah dengan hanya berkisar 16 persen. Selanjutnya, remaja pada 15 tahun hingga menuju dewasa di 29 tahun berada di kisaran 15 persen.

Sementara, di tingkat paling rendah dari kasus positif adalah balita dan lansia di atas 80 tahun. Berdasarkan data, kedua kelompok ini hanya sekitar 1 persen dari kasus positif secara nasional.

"Untuk balita 0,6 persen. Sementara itu, usia lanjut di atas 80 tahun, angkanya hanya sekitar 1 persen," pungkas Yuri.