Capai Angka Kasus Terendah, Italia Mulai Susun Rencana Akhiri <i>Lockdown</i>
Ilustrasi foto aktivitas masyarakat di Venezia, Italia (Damiano Baschier/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah tujuh minggu lockdown, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte akhirnya menyusun rencana melonggarkan kebijakan penanggulangan pandemi COVID-19 tersebut. Pelonggaran kebijakan lockdown dibuat perlahan karena khawatir kurva orang terinfeksi virus corona baru meningkat lagi. 

"Kalau Anda mencintai Italia, jaga jarak Anda," kata Conte, Minggu malam, dikutip The Guardian. Pengumuman itu bertepatan dengan pencatatan angka kematian akibat COVID-19 terendah sejak 15 Maret, yakni 260 kasus melihat data worldometer.

Berdasar rencana yang sudah Conte susun, kebijakan pelonggaran lockdown itu sejatinya masih akan membatasi pergerakan orang. Misalnya saja sekolah yang masih akan ditutup sampai September. 

Sementara itu, pabrik-pabrik yang berorientasi ekspor dan proyek konstruksi bisa mulai melanjutkan aktivitasnya mulai hari ini, Senin, 27 April. Sementara, sebagian besar industri lainnya akan mulai akan diperbolehkan berjalan kembali pada 4 Mei.

Selain itu, warga Italia juga mulai diperbolehkan berjalan-jalan di daerah sekitar mereka untuk mengunjungi kerabat, dengan syarat menggunakan masker. Namun mereka tidak diperkenankan untuk melakukan perjalanan antar daerah, kecuali untuk pekerjaan, alasan kesehatan, dan keperluan darurat lainnya.

Mulai 4 Mei, taman-taman juga akan dibuka kembali dan orang-orang diperbolehkan untuk berjalan-jalan atau berolahraga di sana selama mereka tetap menjaga jarak fisik. Transportasi publik juga sudah akan diperbolehkan namun dengan catatan orang-orang yang hendak menaikinya wajib mengenakan masker. 

Sementara itu, tempat-tempat publik seperti museum, galeri dan perpustakaan dan toko kelontong akan dibuka pada 18 Mei. Sedangkan bar, restoran, dan salon akan dibuka pada 1 Juni. 

Untuk prosesi pemakaman, aturannya juga telah dilonggarkan dengan maksimum 15 pelayat yang diizinkan hadir. Sementara untuk tempat keagamaan seperti gereja, Conte masih menutupnya. 

"Kita semua ingin negara dimulai kembali. Namun satu-satunya cara untuk hidup dengan virus pada fase ini adalah jangan sampai jatuh sakit, dan tetap menjaga jarak," kata Conte.