<i>Update</i> COVID-19 per 25 April: Perketat Pantauan Perjalanan Orang ke Daerah Episenter
Ilustrasi foto (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) memaparkan hasil sementara penyebaran virus SARS-CoV-2. Berdasarkan data per 25 April, kasus positif mencapai angka 8.607 orang, mengalami penambahan sebanyak 396 kasus.

Penambahan kasus juga terjadi pada pasien sembuh. Hingga saat ini sekitar 1.042 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Sedangkan, untuk kasus meninggal mencapai angka 720 orang setelah mengalami penambahan dari jumlah sebelumnya.

"Jumlah kasus positif hari ini bertambah 396 orang, jumlah sembuh bertambah 40 orang, dan jumlah meninggal bertambah 31 orang," ucap Yuri dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube resmi milik BNPB, Sabtu, 25 April.

Hal serupa juga terjadi pada data pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Berdasarkan data dinas kesehatan yang diterima gugus tugas, jumlah PDP saat ini mengalami peningkatan sekitar 700 orang.

Sedangkan, untuk ODP juga terjadi penambahan kasus sebanyak 9.000 dari jumlah sebelumnya yang mencapai 197.951 orang. Meski demikian, sebagian besar dinyatakan sehat dan sudah selesai menjalani pemantauannya.

"Kasus ODP 206.911 ini adalah akumulasi tidak seluruhnya statusnya ODP karena sebagian sudah selesai pemantauan dan dinyatakan sembuh, PDP 19.084 orang," kata Yuri.

Dengan masih bertambahnya jumlah kasus positif, kata Yuri, masyarakat harus lebih memerhatikan sumber-sumber yang berpotensi menyebarkan COVID-19. Setidaknya, ada beberapa cara untuk mengetahui hal tersebut.

Salah satu di antaranya, masyarakat harus mengetahui riwayat bepergian orang yang dicurigai. Untuk Indonesia, ada beberapa kota yang masuk dalam klasifikasi episenter atau wilayah yang memiliki kasus COVID-19 dengan jumlah tinggi. Di antaranya, Jakarta dan Jawa Barat.

"Kita harus cermat untuk melakukan pemantauan pada setiap orang yang memiliki riwayat bepergian dari daerah episenter," ucap Yuri sembari menambahkan soal potensi penularan di wilayah episenter sangat tinggi.

Namun, untuk mencegah penularan dari orang yang memiliki riwayat berpergian ke wilayah episentrum, maka, harus ada peran aktif dari masyarakat lainnya atau tokoh masyarakat untuk memintanya mengisolasi diri selama dua pekan kedepan.

"Karena berpotensi untuk membawa virus ini oleh karena itu manakala akan bepergian dari satu tempat ke tempat lain meskipun masih berada di daerah episenter itu setidak-tidaknya harus melakukan isolasi diri selama 14 hari dengan tetap di rumah," tandas Yuri.