Peningkatan Aktivasi Layanan <i>Streaming</i> di Tengah COVID-19
Ilustrasi foto (Glenn Carstens/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 membuat masyarakat diimbau beraktivitas di dalam rumah. Karena hal ini, secara otomatis masyarakat merasa kesulitan mencari hiburan. Layanan streaming menjadi sasaran untuk sumber pengisi hiburan dan hal ini diakui survei Media Partners Asia yang dilansir dari Variety.

Sebanyak 60 persen peningkatan aktivasi layanan terjadi di Asia Tenggara. Netflix jelas menjadi pemimpin utama market ini, disusul dengan VIU yang menawarkan layanan free menjadi premium serta paket murah. Ada alasan mengapa keduanya menjadi layanan streaming yang paling banyak diakses sepanjang karantina mandiri ini.

Netflix yang memiliki konten original mulai mengambil hati pasar penggemar Korea dengan drama-drama Korea serta anime. Sedangkan VIU dikenal dengan konten film dan drama Korea yang selalu diperbarui sesuai jam tayangnya di Korea Selatan. Kedua layanan ini menyajikan kualitas konten yang tidak perlu diragukan lagi.

Selain keduanya, layanan YouTube juga mendominasi dalam persaingan streaming ini. YouTube yang diakses secara gratis memiliki variasi konten yang bisa dilakukan saat berasa di dalam rumah. Dilansir dari Bloomberg, konten memasak mengalami peningkatan penonton dalam waktu pesat sejak diumumkannya lockdown di sejumlah negara. Umumnya, kebanyakan video memasak dengan bahan-bahan simple jadi yang paling banyak ditelusuri.

Hal ini jelas terjadi karena banyak beraktivitas di rumah membuat masyarakat tidak bisa terus menerus mengandalkan layanan antar makanan atau aplikasi online. Di Thailand, layanan streaming asal China, iQiYi mulai digandrungi dengan serial asal China yang mulai menemukan penggemarnya.

Baru diresmikan di Asia Tenggara, layanan ini mulai bertumbuh pelanggannya di Indonesia, Filipina, Thailand. Sementara di Singapura, Amazon Prime menjadi layanan streaming yang paling banyak digunakan.

Menurut Direktur Eksekutif Media Partners Asia, Vivek Couto, layanan streaming harus memikirkan strategi untuk mempertahankan pengguna baru di paruh kedua 2020 bahkan hingga pandemi ini berakhir.

Selain itu, persaingan layanan streaming juga akan terus meningkat setelah menyusulnya sejumlah layanan streaming baru sebut saja HBO Go, Tencent, dan Disney Plus. Ketiga layanan ini belum melakukan peresmian di benua Asia tetapi masyarakat mulai tertarik dengan konten eksklusif yang umumnya tidak tersedia di televisi seperti layanan lainnya.