Bos Twitter Jack Dorsey Sumbang Rp16 Triliun untuk Penanganan COVID-19
CEO Twitter Jack Dorsey dan rekannya (Twitter @Jack)

Bagikan:

JAKARTA - Pendiri sekaligus CEO Twitter Jack Dorsey dikabarkan akan memberikan sumbang sebesar 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp16 triliun untuk dampak pandemi COVID-19. Total uang itu dirogohnya dari kantong pribadinya atau sepertiga dari total kekayaan Jack Dorsey saat ini.

Lewat akun resmi Twitternya, Dorsey mengatakan jumlah tersebut mewakili sekitar 28 persen dari kekayaannya yang berasal dari saham di perusahaan pembayaran Square dan akan digunakan untuk mendirikan perusahaan berbentuk Limited Liability Company (LLC) dijuluki Start Small seperti dikutip dari BBC Internasional, Kamis 9 April.

Melalui Start Small akan menyalurkan bantuan kepada mereka yang terdampak COVID-19. Dorsey menyebutkan seluruh catatan pengeluaran dan bantuan yang disalurkan Start Small bisa diakses oleh publik dalam bentuk dokumen Google. 

Di mana selama ini, ia kerap merahasiakan upayanya untuk kegiatan. Perusahaan tersebut juga akan fokus pada pendapatan dasar universal (UBI), kesehatan dan pendidikan anak perempuan. 

"Mengapa UBI, kesehatan dan pendidikan anak perempuan? Saya percaya mereka mewakili solusi jangka panjang terbaik untuk masalah eksistensial yang dihadapi dunia. UBI adalah ide bagus yang membutuhkan eskperimen. Kesehatan dan pendidikan anak perempuan sangat penting untuk diseimbangkan," tweet Dorsey.

Tak hanya itu, pendiri layanan micro blogging yang memiliki kekayaan bersih diperkirakan mencapai 3,3 miliar dolar AS versi Forbes itu juga menjanjikan sahamnya di Square karena ia memiliki saham yang lebih dari cukup. 

Pria berusia 43 tahun itu juga mengatakan bahwa memiliki LLC terpisah memungkinkan dirinya secara khusus bisa mendedikasikan sahamnya dalam sebuah tujuan. Start Small akan membagian dana hibah secara langsung bagi yang membutuhkan. 

Di masa lalu, Dorsey pernah kedapatan menyumbangkan senilai 40 juta dolar AS namun tidak menyebut namanya. Ke depannya, semua informasi hibah akan menjadi transparan artinya orang lain dapat melihat hal ini dan menjadikannya inspirasi yang baik.

Sejak didirikan pada 2009 oleh Dorsey dan Jim McKelvey, Square terus mengembangkan pangsa pasar sebagai perusahaan pembayaran alternatif untuk infrastruktur pembayaran tradisional. Pada 2013, Square meluncurkan Cash App yakni aplikasi seluler yang memungkinkan pengguna mentransfer uang dan berinvestasi di dalamnya. 

"Saya harap ini menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Hidup ini terlalu singkat, jadi mari kita lakukan semua yang kita bisa hari ini untuk membantu orang sekarang," kata Dorsey. 

Melihat hal ini, banyak yang mengklaim bahwa Dorsey disebut mengikuti model amal yang diterapkan CEO Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan. Keduanya mendirikan organisasi Chan Zuckerberg Initiative berbentuk LLC yang berfungsi menyimpan sebagian besar kekayaan mereka dalam mendanai kegiatan amal. 

Jack Dorsey bukanlah salah satu pendiri perusahaan teknologi yang membantu saat pandemi COVID-19 merajalela secara global, sebelumnya Mark Zuckerberg juga turut menyumbang 30 juta dolar AS yang sebagian besar difokuskan pada upaya untuk membuat pengobatan.

Pendiri Amazon Jeff Bezos juga telah menyumbangkan 100 juta dolar AS kepada bank makanan di AS untuk membantu mereka yang berjuang dengan kelaparan selama pandemi ini. Kepala eksekutif Apple Tim Cook mengumumkan pada bulan Maret lalu bahwa perusahaannya akan menyumbangkan pasokan medis ke Italia yang tengah berjuang dari virus mematikan itu.

Kendati demikian, langkah Dorsey ini pun mendapat berbagai pujian dari beberapa pendiri teknologi juga. Seperti CEO Medium dan salah seorang pendiri Twitter, Ev Williams, dan salah seorang pendiri Reddit Alexis Ohanian, yang mentweet "My man!."

Miliarder hedge fund Michael Novogratz mengatakan rencana Dorsey adalah "Sangat mengagumkan. Saya suka @Jack." Dan Changpeng Zhao, CEO raksasa cryptocurrency Binance, juga memuji Dorsey.