<i>Update</i> COVID-19 per 5 April: Semua Diwajibkan Pakai Masker Kain Saat Keluar Rumah
Juru Bicara penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri) (Dok. Humas BNPB

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus COVID-19 Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus per Minggu, 5 April pukul 12.00 terjadi penambahan 181 pasien positif virus corona. 

Pada Selasa, 1 April, pasien positif virus corona sejumlah 2.092 orang, kemudian hari ini bertambah menjadi 2.273 orang. Ribuan kasus positif ini terdistribusi di 32 provinsi se-Indonesia. 

Ada penambahan 7 kasus pasien yang meninggal dunia, dengan total per hari ini mencapai 198 orang yang meninggal. Per hari ini, terjadi penambahan 14 kasus pasien yang dinyatakan sembuh. Total pasien sembuh menjadi sebanyak 164 orang. 

Jumlah kasus positif yang semakin bertambah, diyakini Yuri, merupakan gambaran bahwa masih terjadi masih ada penularan kasus positif virus corona tanpa gejala yang berada di tengah-tengah masyarakat. 

"Oleh karena itu, disiplin kebersamaan di dalam mengendalikan penyakit ini menjadi kunci penting. Kita bisa menjadi pahlawan untuk melindungi diri kita sendiri, melindungi keluarga dan orang tua kita yang memiliki kerentanan lebih tinggi," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu, 5 April. 

Bentuk disiplin yang mesti dituruti masyarakat saat ini, kata Yuri, adalah kewajiban menggunakan masker saat keluar rumah. Masker yang bisa digunakan masyarakat adalah berbahan kain. Sementara, masker bedah dan N95 diperuntukkan bagi tenaga medis. 

Yuri menyarankan masker kain tidak dipakai lebih dari 4 jam. Kalau perlu, siapkan masker cadangan. Sebab, setelah dipakai, masker mesti dicuci menggunakan air sabun. 

"Lindungi diri kita semua menggunakan masker kain pada saat keluar rumah. Ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan. Kita tidak tahu bahwa mereka adalah sumber penyebaran penyakit," jelas Yuri. 

Selain penggunaan masker, Yuri juga meminta masyarakat untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Kemudian, hilangkan kebiasaan untuk menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata sebelum mencuci tangan.