Presiden Ingatkan Pemerintah Daerah Waspada Putuskan Kebijakan saat Pandemi COVID-19
Presiden Joko Widodo (Foto: Twitter @jokowi)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan para gubernur berhati-hati dalam mengambil kebijakan untuk menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19 di wilayah mereka. Menurut Jokowi, pemerintah daerah perlu memperhatikan dampak sosial dan ekonomi, selain masalah kesehatan dan keselamatan rakyat.

"Saya minta kebijakan-kebijakan yang ada di provinsi semuanya dihitung baik dari kesehatan dan keselamatan rakyat kita maupun dampak sosial ekonomi yang mengikutinya," kata Jokowi dalam pengarahannya kepada para gubernur menghadapi COVID-19, Selasa, 24 Maret.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan, ketika ada sebuah provinsi yang ingin menutup sekolah, kantor, dan tempat transaksi ekonomi seperti pasar atau pusat perbelanjaan maka pemerintah provinsi harus memperhitungkan semuanya.

"Hitung berapa banyak orang yang jadi tidak bekerja, hitung berapa pedagang asongan, becak, supir yang tidak bekerja. Dukungan pada sektor-sektor itu yang harus diberikan. Bantuan sosial kepada mereka harus diberikan. Jangan hanya menutup tapi tidak dibarengi social safetynet untuk mendukung kebijakan yang dibuat," ungkapnya.

Jokowi menambahkan, pemerintah daerah harus berfokus pada tiga hal di wilayahnya dalam penangan COVID-19 ini, yaitu keselamatan kesehatan masyarakat, bantuan sosial, dan memperhitungkan dampak ekonomi yang juga berguna untuk menyediakan kebutuhan pangan mendatang.

Jokowi menegaskan, kebijakan lockdown atau karantina wilayah tak akan cocok bagi Indonesia apalagi tiap negara mempunyai perbedaan karakter, budaya, dan kedisiplinan dengan negara lain. Sehingga, berdasarkan hasil riset dan analisa yang dilakukan maka yang tepat bagi Indonesia adalah pemberlakuan physical distancing.

"Yang paling pas di negara kita physical distancing. Menjaga jarak aman. Kalau itu bisa kita lakukan, saya yakin kita bisa mencegah penyebaran COVID-19 ini," ujarnya.

Pemberlakuan soal physical distancing ini, kata Jokowi, harus diikuti dengan kedisiplinan dan ketegasan yang kuat.

"Jangan sampai sudah diisolasi, saya baca sebuah berita, sudah diisolasi membantu tetangganya yang mau hajatan. Ada yang diisolasi masih belanja di pasar. Kedisiplinan untuk mengisolasi yang penting," tegas dia.

"Kalau ini bisa dilakukan, saya yakini skenario yang kita pilih bisa menghasilkan hasil yang baik," tutup Jokowi.