Barito Pacific Salurkan Dana Penanganan COVID-19 kepada RSCM
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

Jakarta - Demi mendukung pemerintah dalam meredam wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia, Presiden Komisaris Barito Pacific Group Prajogo Pangestu menyalurkan dana donasi sebesar Rp2 miliar kepada RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Penyaluran dana itu diberikan langsung lewat Yayasan Bakti Barito.

Salah seorang pengurus Yayasan Bhakti Barito Yazirwan Uyun mengatakan, RS Cipto Mangunkusumo merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk perawatan pasien yang terpapar COVID-19. Maka dari itu, dana tersebut akan bermanfaat sekali demi menanggulangi wabah virus tersebut.

"Bantuan ini diserahkan melalui rekening bank yang disepakati dengan sepengetahuan dan persetujuan manajemen dan Direktur RSCM," kata Yazirwan dalam keterangan resminya, Senin 23 Maret.

Dia menyatakan, Barito Pacific terus memantau perkembangan wabah COVID-19 di negeri ini. Perusahaan juga berkomitmen untuk senantiasa merespon dan berupaya memberikan kontribusi terhadap situasi ini dengan tepat.

Donasi yang disalurkan, dia menyebutkan, akan digunakan untuk pengadaan peralatan dan perlengkapan medis seperti antara lain, test kit, alat pelindung diri (APD), masker, disinfektan, obat-obatan, dan lain-lainnya yang diperlukan untuk membantu rumah sakit pemerintah ini memenuhi kebutuhan agar mampu berfungsi dalam penanggulangan COVID-19.

"Selain itu, bantuan ini diharapkan memperkuat fungsi RSCM sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk berbagai kasus penyakit," ungkap dia.

Dari sisi internal, sambung dia, Barito Group terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan di semua unit bisnis perusahaan. Perusahaan juga mendorong semua orang untuk menjaga kewaspadaan selama masa yang sulit ini.

"Mari kita ikuti anjuran pemerintah untuk menjaga jarak sosial, menghindari aktivitas yang tidak perlu dan menahan diri untuk tidak pergi ke tempat-tempat umum yang ramai. Kami menyarankan semua orang untuk mengikuti prosedur dan ekstra rajin menjaga kesehatan, keselamatan, dan kebersihan pribadi,” terang Yazirwan.

Hingga Senin 23 Maret sore, jumlah pasien positif yang terinfeksi virus COVID-19 menjadi 579 orang, naik 65 orang dari data sehari sebelumnya. Dari jumlah itu, sebanyak 49 orang meninggal, dan 30 orang dinyatakan sudah sembuh.

Jumlah korban yang meninggal mengalami peningkatan 1 orang dari data per hari kemarin. Korban terbanyak memang masih banyak dari Jakarta yakni mencapai 29 orang.