<i>Update</i> COVID-19 per 22 Maret: Pemerintah Sedih karena Tenaga Medis Jadi Korban
Juru Bicara penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri) mengatakan, ada penambahan kasus pasien positif virus COVID-19 di Indonesia. Per Minggu, 22 Maret, pasien positif bertambah 64 orang, sehingga totalnya 514 orang. 

"Sampai hari ini ada penambahan kasus positif 64 orang, sehingga total kasus ada 514 orang yang positif," kata Yuri dalam pernyataannya di Kantor BNPB yang disiarkan Twitter, Minggu, 22 Maret.

Selanjutnya, ada juga penambahan pasien yang sembuh dari COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif sebanyak 9 orang. Total pasien sembuh menjadi 29 orang.

"Namun, ada penambahan kasus yang meninggal dunia dari perjalanan penyakit sebanyak 10 orang. Maka, total 48 orang," ujarnya.

Laporan harian perkembangan COVID-19 di Indonesia (Foto: dokumentasi BNPB)

Dari jumlah pasien yang meninggal dunia, terdapat sejumlah tenaga medis. Tiga orang, yaitu dokter spesialis saraf Hadio Ali Khazatsin, spesialis bedah Djoko Judodjoko, dan spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) Adi Mirsa Putra, meninggal karena terpapar COVID-19. Satu lainnya, Toni Daniel meninggal karena kelelahan saat bertugas menangani pasien COVID-19. 

Yuri, mewakili pemerintah, menyatakan keprihatinan dan duka citanya atas informasi tersebut. Pemerintah, tambah dia, sedih atas meninggalnya para tenaga medis yang telah memberikan sumbangsih dan mengabdi untuk kebaikannya menangani COVID-19.

"Kami semua bersedih. Kami juga menghargai tenaga medis memberikan sumbangsih. Pemerintah sedih, dan kami sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya," ujar dia.