Malam Gelap The Weeknd adalah Album <i>After Hours</i>
The Weeknd (Twitter @theweeknd)

Bagikan:

JAKARTA - Hari ini, 20 Maret, solois Abel Tesfaye atau dikenal dengan nama panggung The Weeknd baru saja meluncurkan album terbarunya, After Hours. Sejak mengumumkannya pada 2018, Tesfaye menjanjikan pengalaman baru yang berbeda dibandingkan album mininya My Dear Melancholy atau album studio sebelumnya, Starboy.

Jika bisa mendeskripsikan After Hours baik terang atau gelap, The Weeknd menuliskan “Ini bukanlah musik siang hari.” Hal itu dapat didengarkan melalui single pertama album ini, Heartless. Bersamaan dengan video musik yang dirilis, Heartless menampilkan sisi egoisnya menjadi seorang pria. Video musiknya menunjukkan Abel yang bermain gambling dan berpesta di sebuah kasino.

Cerita itu berlanjut. Pada singel kedua, Blinding Lights, Abel justru sebaliknya menjadi seseorang yang membutuhkan cinta. Dirinya terlihat tersesat di dalam video musik yang dirilis pada akhir Januari lalu itu. “I can’t sleep until I feel your touch.” terdengar berbeda dibandingkan sifat pada lagu pertama yang terkesan egois dan memusatkan dirinya.

Sisi melankolianya masih tersirat pada trek Alone Again dan Too Late. Tidak sedikit penggemar yang berpikir jika lagu-lagu di album After Hours banyak bercerita soal Bella Hadid, model sekaligus pacarnya. Abel tak terhitung menjalani hubungan on off dengan Hadid. Ia juga tidak jauh-jauh membahas cinta dari lagu Hardest to Love dan Scared to Live terdengar emosional dan relate dengan semua orang yang pernah merasakan ditinggal oleh orang yang mereka cintai.

Tidak hanya lirik, suara Abel juga mendukung suasana gelap dalam After Hours. Ia memberi judul After Hours karena terinspirasi dari film buatan sutradara Martin Scorsese berjudul sama. Film tersebut menceritakan Paul Hackett, tokoh utama film yang menjalani hidupnya yang manis dan pahit.

Lewat wawancara bersama Apple Music, Abel mengatakan, “Anda bisa menemukan cinta, ketakutan, teman, musuh, kekerasan, menari, seks, iblis, malaikat, kesendirian, dan kebersamaan dalam malam After Hours.” Ia pun memegang peran besar dalam After Hours bersama Jason Queneville, Mario Winans, Max Martin, dan masih banyak lagi.

Mendengarkan After Hours akan membawa masa-masa Abel dalam album Kiss Land dan Beauty Behind The Madness di mana Abel meninggalkan genre pop dan memilih alternatif sebagai rumahnya. Kini, ia kembali dengan sisi tersebut dan menampilkan melalui film pendek After Hours yang sudah dilepas beberapa minggu lalu.

Album ini direspons dengan baik oleh penggemar dengan total pre-order digital mencapai 1 juta keping. Dan kini, Anda sudah bisa mendengarkan After Hours secara fisik dan digital, di sini: