Rupiah Dibuka Melemah, Berharap ada Penguatan Efek dari Stimulus Negara Terdampak COVID-19
Ilustrasi. (Foto: Bank Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka kembali melemah. Rupiah dibuka melemah 65 poin atau 0,43 persen ke level Rp15.288 per dolar AS.

Pantauan VOI, pada pukul 08.45, rupiah masih bergerak melemah. Rupiah melemah 0,61 persen atau 93 poin ke level Rp15.315 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini sejumlah bank sentral negara yang terdampak corona berkomitmen meluncurkan program stimulus tambahan seperti Bank Sentral Jepang dan Eropa.

"Bank Sentral Eropa akan meluncurkan program pembelian aset/obligasi sebesar 750 miliar euro. Sementara Bank of Japan berniat memperbesar stimulus yang sekarang sedang berjalan," ujar Ariston kepada VOI.

Akan tetapi, kata dia, tidak semua aset berisiko bergerak positif pagi ini. Hanya indeks Nikkei yang terlihat positif. Indeks saham Asia lain seperti Hong Kong, China dan Korea masih negatif pagi ini.

"Oleh karena itu, tekanan untuk rupiah kemungkinan masih bisa berlanjut hari ini. Potensi bergerak di kisaran Rp15.250-15.500 per dolar AS.

Pagi ini, seluruh mata uang Asia berada di zona merah alias melemah. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 1,45 persen pagi ini.

Menyusul berikutnya, yen Jepang yang turun 0,62 persen dan dolar Taiwan yang melemah 0,32 persen. Baht Thailand dan ringgit Malaysia pun terkikis masing-masing 0,21 persen dan 0,19 persen. 

Hal yang sama terjadi pada dolar Singapura dan peso Filipina yang terdepresiasi masing-masing 0,15 persen dan 0,04 persen. Sedangkan dolar Hong Kong menjadi mata uang dengan pelemahan terendah setelah hanya turun tipis 0,01 persen terhadap dolar AS.