Pemerintah Harus Terbuka Terima Bantuan Atasi COVID-19
Presiden Joko Widodo (instagram @Jokowi)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah merebak dengan pesat di Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara lainnya. Jumlah pasien positif virus corona pun terus bertambah, di Indonesia sendiri bahkan sudah ada 172 orang.

Dukungan dan koordinasi antara negara tetangga pun sangat diperlukan untuk menekan angka penyebaran virus COVID-19. Anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin, mengatakan pemerintah harus terbuka bila ada bantuan yang diberikan dari negara asing terkait penanganan virus corona. 

"Kalau dianggap kita belum cukup, (pemerintah Indonesia) terbuka menerima sumbangan," kata Hasan kepada VOI lewat pesan singkat, Rabu, 18 Maret.

Baginya, ancaman virus ini benar-benar sudah ada di depan mata. Sehingga wajar, jika ada kepala negara atau para pemimpin negara saling bekerja sama dan saling memberi bantuan di tengah penyebaran virus tersebut.

Menurut dia, jika ada negara lain yang ingin memberikan sumbangan kepada Indonesia maka bantuan yang diperlukan adalah baju pelindung paramedis dan dokter untuk merawat para pasien COVID-19 dan obat-obatan. Di sisi lain, ditambahkan Hasan, Indonesia juga sangat membutuhkan alat deteksi COVID-19 yang lebih baik dari yang digunakan saat ini.

"(Indonesia butuh) alat deteksi untuk mengetahui virus corona yang lebih cepat. Konon, ada yang hanya memerlukan waktu beberapa menit sementara yang ada di Indonesia butuh waktu dua sampai tiga hari," ungkapnya.

Diketahui, beberapa waktu yang lalu Presiden Joko Widodo juga sempat menyatakan jika Indonesia telah mendapat bantuan dari Singapura. Hanya saja, tak dijelaskan apa saja bantuan yang diberikan oleh negeri singa tersebut.

"Minggu yang lalu saat saya berkomunikasi lewat telepon dengan PM Lee Singapura, Singapur mau membantu banyak kepada kita. Saya tidak ingat jumlahnya tetapi cukup banyak," kata Jokowi dalam keterangannya yang disampaikan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 16 Maret yang lalu.

Dalam keterangan resminya, pemerintahan Singapura melalui Kementerian Luar Negeri Singapura juga membenarkan perihal pemberian bantuan tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan PM Lee telah berbincang dengan Presiden Jokowi, pada 11 Maret.

Dari perbincangan tersebut dua negara ini menyepakati untuk bekerjasama melawan ancaman virus COVID-19.

"Singapura telah berhubungan erat dengan Kementerian dan lembaga Indonesia terkait situasi Covid-19, termasuk dalam penyediaan peralatan medis untuk Indonesia. Pemerintah Singapura juga telah menyediakan peralatan perlindungan pribadi ke Dinas Kesehatan Batam atas permintaannya," ungkap Jubir Kemenlu Singapura seperti tertulis dalam laman tersebut.

Adapun peralatan perlindungan yang diberikan pada Dinas Kesehatan Batam berupa 50 baju hazmat dan 2 alat bantu pernapasan. Penyerahannya dilakukan oleh Konsul-Jenderal (Konjen) Singapura di Batam, Mark Low dan diterima oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi.