Penetapan Pandemik Virus Corona yang Mirip Pengumuman Wabah SARS 17 Tahun Lalu
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Hari ini 12 Maret, Lembaga Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa wabah Covid-19 menjadi pandemi. Sementara di hari yang sama 17 tahun lalu, WHO juga pernah mengumumkan "nenek moyang" virus corona yakni SARS, menjadi isu kesehatan dunia dan mengimbau dunia agar waspada. 

Tingginya jumlah kasus dan kematian COVID-19 di dunia mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa wabah virus tersebut menjadi pandemi. Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jumlah kasus COVID-19 di luar China meningkat 13 kali lipat dalam dua minggu. Terdapat 118.000 kasus, lebih dari 4.000 kematian, dan virus itu telah berada di setiap benua kecuali Antartika.

Pada hari yang sama, 17 tahun lalu WHO, juga pernah mengumumkan virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) menjadi isu kesehatan global. SARS atau Sindrom Pernapasan Akut Berat adalah sebuah jenis penyakit pneumonia.

Mengutip laman resmi Lembaga Kesehatan Dunia WHO, virus SARS yang sama-sama bernama coronavirus (SARS-CoV) pertama kali teridentifikasi pada 2003. SARS-CoV dianggap berasal dari hewan kelalawar yang menyebar ke hewan lain seperti musang hingga ke manusia yang terinfeksi pertama kali di Provinsi Guangdong, China selatan pada 2002. 

Wabah SARS memengaruhi 26 negara dan menghasilkan lebih dari 8.000 kasus pada tahun 2003. Sejak saat itu sejumlah kasus telah terjadi sebagai akibat dari kecelakaan laboratorium atau melalui penularan dari hewan ke manusia di Guangdong, China. 

Gejala penyakit ini mirip influenza seperti demam, sakit kepala, diare, dan menggigil. Tak jauh beda dengan Covid-19, pada virus SARS ini tidak ada gejala spesifik untuk mendiagnosis SARS. Meskipun demam menjadi adalah gejala yang paling sering dilaporkan, namun demam terkadang tidak ada pada pengecekan awal terutama pada pasien lanjut usia dan pasien yang sistem imunnya jelek. 

Batuk kering, sesak napas, dan diare hadir pada minggu pertama atau kedua ketika terkena penyakit. Kasus yang parah sering berevolusi dengan cepat, berkembang menjadi gangguan pernapasan dan membutuhkan perawatan intensif. 

SARS-CoV utamanya menyebar dari orang ke orang. Sebagian besar kasus penularan terjadi dalam proses perawatan, karena tiadanya tindakan pengendalian pencegahan infeksi yang memadai. Sementara penyebarannya berakhir ketika mulai menerapkan praktek pengendalian infeksi yang tepat. 

Mulanya, virus ini menyebar di provinsi Guangdong, China bagian selatan. Sars pertama kali menyebar keluar negara china adalah lewat kasus impor di Toronto, Kanada, kemudian ke Hong Kong China, Taiwan, Singapura, dan Hanoi, Vietnam. 

Sejak akhir masa pandemik pada bulan Juli 2003, SARS sempat muncul beberapa kali, yang tercatat WHO ada empat kali yakni tiga kali dari kecelakaan laboratorium Singapura dan Taiwan, dan sekali di China selatan dimana sumber infeksinya tidak dapat ditentukan meskipun buktinya merujuk persebaran itu dari hewan.