Kronologi Vonis 23 Tahun Penjara Produser Hollywood Harvey Weinstein
Harvey Weinstein (Instagram @the_real_harvey_weinstein)

Bagikan:

JAKARTA - Produser eksekutif kenamaan Hollywood, Harvey Weinstein divonis 23 tahun penjara oleh pengadilan New York pada Rabu, 11 Maret, atas dakwaan pemerkosaan serta pencabulan. Kasus ini baru mendapatkan titik terang setelah bergulat tiga tahun lamanya antara para korban dengan Weinstein. Produser itu mendengarkan putusannya di atas kursi roda dengan tangan terborgol.

Jalan panjang menghantui proses ini. Cerita dimulai pada Oktober 2017 ketika media New York Times menulis pelecehan seksual yang dilakukan oleh Harvey Weinstein. Ia dikenal sebagai produser film-film populer seperti The King’s Speech, Django Unchained, Pulp Fiction serta mendistribusikan film-film berbahasa asing ke dunia internasional, salah satunya Princess Mononoke milik Studio Ghibli.

Saat itu media menulis, aktris Rose McGowan dan Ashley Judd adalah beberapa artis yang bersuara soal kejadian ini. Mereka diminta memijat Weinstein dan menontonnya dalam keadaan bugil. Sebagai gantinya, Weinstein akan membuat karier mereka di industri hiburan meningkat. Setelah keluar dari The Weinstein Company, semakin banyak perempuan yang buka suara soal pelecehan ini.

Romola Garai, Asia Argento, Lucia Stoller, Mira Sorvino, Gwyneth Paltrow, Angelina Jolie serta 13 perempuan lainnya ikut bersuara tentang mereka yang pernah dilecehkan. Jolie bahkan menyebutnya sebagai pengalaman yang buruk sepanjang masa mudanya. Meskipun banyak yang mulai bersuara, Weinstein lewat perwakilannya mengatakan itu semua tidak benar.

Istri Weinstein saat itu, Georgina Chapman menceraikan suaminya pada 10 Oktober 2017 di tengah kisruhnya kasus tersebut. Tidak berhenti, berbagai publik figur seperti Cara Delevingne dan Rose McGowan menyatakan Weinstein melecehkan secara verbal. Mantan asistennya, Lisa Rose, juga mengiyakan jika produser tersebut pernah mengajaknya ke ruangan lain untuk dipijat.

Korban pun kian bertambah banyak, yakni Lysette Anythony, Lauren Holly, Lena Headey, Lupita Nyong’O, dan Brit Marling menceritakan bagaimana Weinstein mendekati mereka. Beberapa di antaranya diajak melalui sesi pijat dan pergi ke ruangan hotel. Ada beberapa nama yang menyatakan Weinstein memperkosanya pada tahun 1992.

Masih di bulan Oktober 2017, sopir pribadi Weinstein mulai buka suara kepada sebuah televisi Prancis jika ia sering mengantar aktris yang selesai bertemu dengan sang produser dan menghibur mereka. Channing Tatum yang saat itu sedang memproduksi film tentang pelecehan anak langsung membatalkan proses produksi karena film ini dibuat oleh The Weinstein Company.

Tidak hanya pekerja seni di depan layar, di belakang layar juga merasakan hal yang sama. Mimi Haleyi mengatakan Weinstein melakukan oral seks di depannya pada 2006. Hal itu juga diutarakan aktris Dominique Huett dan Natassia Malthe.

Berlanjut dari situ, aktris Annabella Sciorra mengaku diperkosa pada 1990, Daryl Hannah dipaksa masuk ke kamar hotel dan dilecehkan saat promosi film Kill Bill. Paz de la Huerta mengklaim diperkosa dua kali saat di New York di 2010. Kadian Noble, Salma Hayek, dan Uma Thurman juga mulai menceritakan pengalaman dengan Weinstein.

Ia sempat menyerahkan diri pada 25 Mei 2018 dan dinyatakan bersalah atas kasus pelecehan seksual terhadap dua perempuan saja. Keesokan harinya, ia dinyatakan bebas dengan jaminan 1 miliar dolar Amerika Serikat. Ia setuju untuk dikenakan tracker GPS dan menyerahkan paspornya.

Tidak berhenti di situ, beberapa wanita yang tidak ingin disebutkan namanya menuntut Weinstein atas pelecehan seksual di New York. Namun tidak berapa lama, ia dinyatakan tidak bersalah atas kasus yang menimpanya. Beberapa karyawannya mulai memberi pernyataan eksklusif. Salah satunya mengaku harus memakai celana ketat dua lapis.

Pada tahun 2019, Weinstein mulai sakit sampai harus dioperasi pembedahan tabung pembuluh darah sehingga ia menghadiri proses pengadilan memakai alat bantu jalan. Sampai suatu hari, Kaja Sokola mengaku ke hadapan publik jika ia mengalami kekerasan seksual oleh Weinstein ketika ia berumur 16 tahun. Ia sudah pernah membuka suara saat pertama kali kasus ini tersiar tapi sebagai anonim. Ia bersuara secara publik karena menurutnya penyelesaian kasus ini tidak adil.

Tahun 2020 dimulai ketika Weinstein kembali mengikuti proses pengadilan di mana Rose McGowan dan Rosanna Arquette melakukan protes di luar ruangan. Selain mereka, aktris Annabella Sciorra dan Jessica Mann bersuara untuk pertama kali terkait pelecehan yang dilakukan produser tersebut. Tetapi peristiwa yang menimpa Sciorra terjadi pada 1990 sehingga kasus sudah kedaluwarsa jika dibawa ke pengadilan.

Pengacara Weinstein, James Burke sempat meminta hukuman lima tahun karena melihat prestasi Weinstein selama ini. Namun, Weinstein tetap menolak tuntutan yang diajukan puluhan perempuan yang menjadi korbannya.

Pada 24 Februari 2020, hakim menyatakan Weinstein bersalah atas kriminal seksual yang dilakukan ke dalam pemerkosaan tingkat pertama dan tingkat ketiga. Sang produser menghadapi hukuman 25 tahun penjara. Dan pada 11 Maret 2020, Weinstein divonis 23 tahun penjara terkait seluruh kasusnya.

Berbagai bukti dikeluarkan untuk menguatkan tuntutan terhadap Weinstein, salah satunya pertanyaan mengenai pernah tidaknya ia melecehkan Jennifer Aniston Tapi ia malah yang mengatakan Aniston seharusnya dibunuh. Ia juga meminta orang-orang berpengaruh seperti Jeff Bezos untuk menyelamatkannya. Kasus ini menjadi awal mula berkumandangnya tagar #MeToo di Amerika Serikat.