Dampak COVID-19, Pemerintah Australia Kucurkan Stimulus 11,4 Miliar Dolar AS
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. (Foto: Twitter: @ScottMorrisonMP)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Australia hari Kamis 12 Maret ini akan mengucurkan stimulus 17,6 miliar dolar Australia (11,4 miliar dolar AS) untuk sektor perekonomian negara tersebut. Itu dilakukan untuk mencegah meluasnya wabah virus corona dan mendorong negara Kangguru keluar dari krisis pertama yang melanda hampir 30 tahun ini.

Seperti dilansir dari Reuters, stimulus ini merupakan yang pertama kali dikeluarkan pemerintah Australia sejak krisis keuangan global 2008, yang membantu Australia mencegah resesi saat itu.

Stimulus ini, dimaksudkan pemerintah Australia untuk mengurangi dampak ekonomi dari pengaruh wabah COVID-19 tersebut. Meski saat ini, baru sekitar 120 orang yang positif COVID-19 di Australia, namun para ekonom melihat epidemi corona dapat menyebabkan terjadinya resesi pada kuartal kedua.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada konferensi pers di Canberra, paket tersebut akan mensubsidi upah 120.000 pekerja magang, menawarkan pembayaran tunai satu kali bagi penerima kesejahteraan dan memberikan pembayaran hingga 25.000 dolar Australia (16.160 dolar AS) untuk usaha kecil.

"Ini adalah rencana komprehensif, yang dipikirkan matang-matang, dan tepat sasaran, yang dirancang untuk mendukung ekonomi dan pekerjaan serta bisnis Australia pada bulan-bulan sulit mendatang," kata Morrison.

Morrison mengatakan, lebih dari 6 juta penerima kesejahteraan, terutama pensiunan dan warga yang menganggur juga akan mendapatkan pembayaran tunai sekali saja sebesar 750 dolar Australia mulai 31 Maret.

Berbicara dengan Perdana Menteri, Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan sebagian besar paket akan dihabiskan segera, dengan menawarkan hingga 1,5 poin persentase dari perekonomian pada kuartal kedua.

“Paket ini tidak akan membebani ekonomi secara cepat. Juga tidak menjamin bahwa ekonomi tidak akan jatuh ke dalam resesi. Tapi ini adalah langkah pertama yang baik,” kata Craig James, kepala ekonom, Commonwealth Bank of Australia.

Lembaga pemeringkat S&P mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya memperkirakan Australia akan jatuh ke dalam resesi pada paruh pertama tahun 2020, namun posisi fiskal pemerintah yang kuat memungkinkan stimulus tanpa mengancam peringkat kredit 'AAA'.

Bahkan dengan jumlah kasus yang relatif kecil, pejabat kesehatan setempat berusaha mengantisipasi meluasnya virus, mendorong Morrison pada hari Rabu untuk menjanjikan keluarnya stimulus 2,4 miliar dolar AS untuk mendukung sistem kesehatan selama wabah berlangsung.

Paket pengeluaran darurat, yang sebagian membutuhkan persetujuan parlemen, kemungkinan mengakhiri harapan Morrison untuk memberikan surplus anggaran pertama Australia.

Namun, paket itu tidak mengurangi reaksi pasar, dengan ASX 200 turun 3 persen, setelah diumumkan dan turun lebih dari 5 persen setelah Amerika Serikat mengumumkan larangan perjalanan ke Eropa.

Paket diumumkan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan wabah COVID-19 sebagai pandemi untuk pertama kalinya pada hari Rabu.