Bertambahnya Pasien <i>Suspect</i> COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof dr Sulianti Saroso, Mohammad Syahril (Rizky Adytia Pramana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sehari setelah pemerintah mengumumkan dua orang warga Depok positif virus corona atau COVID-19, jumlahnya pasien yang bersatatus dalam pengawasan terus bertambah. Total ada delapan orang masuk ruang isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof dr Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, empat orang di antaranya merupakan pasien rujukan dari sakit swasta yang menunjukan gejala suspect Corona.

"Tadi malam (2 Maret) ada pasien masuk 4 orang, sementara dalam isolasi dan sudah diperiksa, dia masuk dengan batuk demam, dan juga ada sakit tenggorokan," ucap Syahril di Jakarta, Selasa, 3 Maret.

Dari empat orang tersebut, tiga di antaranya sempat berhubungan atau kontak dengan dua pasien positif corona. Sedangkan, satu sisanya baru bepergian dari luar negeri.

Kemudian, Selasa, 3 Maret, pagi, dua pasien suspect corona kembali masuk untuk menjalani isolasi. Mereka juga merupakan pasien rujukan dari salah satu masyarakat.

"Dari salah satu rumah sakit di Jakarta. Saya enggak bisa sebut asalnya," kata Syahril.

Pada Senin, 2 Maret, dua orang yang merupakan tukang kebun dan pembantu dari pasien postiif corona juga sempat di observasi di rumah sakit ini. Namun, sehari kemudian, tim dokter memutuskan untuk memulangkannya karena negatif corona.

Sementara, untuk dua orang positif COVID-19, yang sempat disebutkan Presiden Joko Widodo, mereka dalam kondisi yang baik. Tak lagi ada gejala-gejala yang terlalu mengkhawatirkan dari keduanya. Namun, mereka kadang kala masih batuk dengan durasi yang singkat.

"Kedua pasien positif corona ini kondisinya membaik, jadi dia bisa berkomunikasi bagus, demam tidak ada lagi, tinggal batuk-batuk yang sedikit, dan tidak sesak nafas," tandas Syahril.