Pembuktian Menkes Terawan Mampu Deteksi Virus COVID-19 di Indonesia

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menilai virus COVID-19 yang menulari ibu dan anak di Depok, Jawa Barat membawa pengaruh positif bagi Indonesia. Menurutnya, dengan diumumkannya dua pengidap virus ini maka semua argumen yang menyatakan Indonesia tak mampu mendeteksi COVID-19 sudah terbantahkan. 

Diketahui, anggapan Indonesia tak mampu mendeteksi virus yang berasal dari Kota Wuhan, China ini memang kerap disampaikan oleh beberapa negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Australia. 

Alasannya, ketika persebaran virus ini terjadi di belahan dunia lain, Indonesia malah tampaknya santai dan tak tercatat ada warga yang terjangkit. Sehingga, dikhawatirkan negara ini belum mampu mendeteksi virus tersebut.

"Saya enggak mau menganggap semua negatif (terkait COVID-19). Satu, ketemu memang virusnya. Sehingga memang, nah ini Pak Sis (Kepala Litbangkes Kemenkes dr. Siswanto), 'aku kok ga dianggap ga bisa meriksa'. Nah, sekarang bisa. Selamat, Bapak. Sekarang hasilnya sudah positif," kata Terawan dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin, 2 Maret.

Selain soal kemampuan Indonesia untuk mendeteksi virus ini sudah tak perlu diragukan lagi, dia menilai, terjangkitnya dua orang ini bisa dijadikan sarana riset. Sebab, dari riset ini bukan tak mungkin nantinya Indonesia dapat membuat vaksin untuk melawan virus ini. Mengingat, hingga saat ini COVID-19 belum ada vaksinnya.

"Apakah nanti arahnya untuk jadi vaksin atau untuk jadi apa pun, itu akan kita terus riset. Karena kebetulan bahan itu ada di Balitbangkes hasil swap itu. Ini yang punya nyatakan sendiri," ungkapnya.

Terkait kondisi dua orang yang kini tengah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Terawan mengatakan mereka dalam kondisi baik. Sebab, tak ada keluhan lain yang disampaikan oleh keduanya seperti sesak nafas, demam, ataupun diare. "Pokoknya tidak adalah sakit-sakit itu," tegasnya.

Jika nantinya dua orang itu segera membaik dalam lima hari, menurut mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto ini menilai, mereka bisa dikeluarkan dari ruang isolasi. Tentunya, setelah ibu dan anak yang berusia 64 tahun dan 31 tahun ini menjalankan pemeriksaan lanjutan seperti anjuran dari World Health Organization (WHO).

Diberitakan sebelumnya, dua warga di Indonesia positif terjangkit virus COVID-19 setelah melakukan kontak dengan warga Jepang yang datang ke Indonesia. Dua warga Indonesia ini berdomisili di Kota Depok, Jawa Barat dan kini tengah mendapat perawatan di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

"Minggu yang lalu ada informasi, bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan di cek disana ternyata positif corona. Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa ditelusuri dan ketemu," kata Jokowi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Setelah ditemukan, dari hasil penelusuran terdapat dua orang yang lantas positif terjangkit virus COVID-19 akibat berhubungan dengan warga Jepang tersebut. Adapun hubungan keduanya adalah ibu dan anak yang berusia 64 tahun dan 31 tahun.

"Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ungkap Jokowi.