Sosok Hattie McDaniel, Wanita Afrika-Amerika Pertama Penerima Oscar
Hattie McDaniel, Wanita Afrika-Amerika Pertama Penerima Piala Oscar (dok. jooiin.com)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah film berjudul 'Gone with the Wind' berhasil menyabet delapan penghargaan Oscar dalam ajang Academy Award, pada 29 Februari 1940. Film ini membawa pulang penghargaan untuk kategori Best Picture, Director, Screenplay, Cinematography, Art Direction, Film Editing, dan Actress. 

Di antara sederet penghargaan Oscar itu, sosok aktris Hattie McDaniel juga turut menyita perhatian publik. Sebab ini kali pertama wanita keturunan Afrika-Amerika berhasil memenangkan piala Oscar.

Hattie McDaniel berhasil memenangkan piala Oscar melalui perannya sebagai 'Mammy' seorang pembantu rumah tangga dan mantan budak wanita. McDaniel, yang memenangkan Penghargaan Aktris Pendukung Terbaik. 

Sebagai penyanyi dan aktris yang tumbuh di Denver, Colorado. Hattie McDaniel rela meninggalkan bangku sekolah untuk menjadi anggota grup vokal keliling. Pada 1924, Hattie menjadi salah satu wanita Afrika-Amerika pertama yang bernyanyi di radio Amerika Serikat (AS). 

Ia mengambil peran dalam 'Great Depression'. Ia berperan sebagai wanita yang bekerja sebagai pelayan dan bermain di Milwaukee, klub yang hanya mempekerjakan pemain kulit putih. Namun klub tersebut akhirnya membuat pengecualian dan membiarkan Hattie bernyanyi, dan tampil selama setahun sebelum akhirnya memutuskan untuk bermain lebih serius lagi di Hollywood.

Dirangkum dari laman History, saat berada di Los Angeles, Hattie berhasil mendapatkan peran kecil di sebuah acara radio lokal bernama The Optimistic Do-Nuts dan tak lama kemudian menjadi daya tarik utama program tersebut. Pada 1932, Hattie debut dalam sebuah film dan berperan sebagai pelayan rumah. 

Dalam film-film Amerika pada waktu itu, aktor dan aktris Afrika-Amerika pada umumnya terbatas pada peran sebagai pembantu rumah tangga dan McDaniel rupanya memiliki stereotip tersebut. Ia memainkan peran sebagai pelayan di hampir 40 film pada 1930-an.

Menanggapi kritik oleh kelompok-kelompok seperti Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP) bahwa dia mengabadikan stereotip orang kulit hitam, McDaniel menjawab bahwa dia lebih suka memainkan peran pelayan daripada menjadi seorang pelayan di kehidupan nyata. Namun di sisi lain, Hattie juga berhasil menumbangkan stereotip dengan bermain sebagai pelayan yang berkarakter, yaitu pelayan yang kuat dan mandiri. 

Perannya yang paling terkenal adalah sebagai Mammy dalam film pada 1939 berjudul 'Gone with the Wind'. Disutradarai oleh Victor Fleming dan berdasarkan novel terlaris buatan Margaret Mitchell dengan judul yang sama, film ini tetap menjadi film terlaris sepanjang masa ketika inflasi diperhitungkan.

Meskipun Hattie mendapatkan penghargaan Oscar yang bergengsi, namun orang Afrika-Amerika liberal mengkritik tajam McDaniel karena menerima peran di mana karakternya, seorang mantan budak berdialek Selatan yang sangat kental bagi orang kulit hitam.

Karier McDaniel menurun pada akhir 1940-an dan pada 1947 ia kembali ke radio sebagai bintang siaran nasional 'The Beulah Show'. Dalam program itu, dia sekali lagi memerankan seorang pelayan yang efervesen tetapi dengan cara yang sangat tidak stereotip dan memenangkan penghargaan dari NAACP. 

Sayangnya pada 1951, saat syuting episode pertama dari versi televisi dari acara populer, Hattie mengalami serangan jantung. Meski sempat pulih namun penyakit sudah menggerogoti tubuhnya, hingga ia meninggal pada tahun 1952 meninggal karena kanker payudara di usia 57.

Isu rasisme terhadap kulit hitam di Academy Award

Meski demikian, hingga kini Academy Award masih tidak terbebas dari isu rasisme. Seperti pada Oscar 2015, dinilai bahwa daftar nominasi penerima penghargaan didominasi oleh kulit putih dan tagar #OscarSoWhite ramai di jejaring media sosial. Satu-satunya pemenang yang merupakan kulit hitam hanyalah John Legend yang berhasil mengantongi 'Best Original Song'. 

Bahkan pada 2016, gelaran Academy Award diboikot oleh aktor dan aktris kulit hitam seperti Will Smith, Spike Lee, dan Roger Ross Williams. Pemboikotan tersebut berlanjut hingga Academy Award 2017.

"Begitu banyak orang dari berbeda tempat yang menambahkan ide mereka untuk Amerika yang indah ini. Hollywood mewakili dan menciptakan citra untuk keindahan itu. Tetapi bagi saya, saya pikir saya harus melindungi dan memperjuangkan cita-cita yang membuat negara kita dan membuat komunitas Hollywood kita hebat,"  kata Will Smith saat diwawancarai terkait pemboikotannya terhadap Academy Award, dikutip dari The Guardian

Saat itu Will Smith digadang-gadangkan banyak orang untuk menjadi nominasi kategori aktor terbaik untuk perannya sebagai dokter dalam film NFL Concussion. Namun pada saat itu, aktor yang dijadikan nominasi semuanya merupakan kulit putih. Will Smith berpendapat bahwa hal tersebut memang "fantastis", namun ke arah yang salah. Komentar Smith tersebut menggemakan pendapat George Clooney, yang juga mengatakan bahwa industri film Hollywood "bergerak ke arah yang salah" ketika menyangkut keberagaman.