Realme Belum Ingin Ikuti Jejak Samsung dan Motorola untuk Pasar Ponsel Lipat
Marketing Director Realme Indonesia Palson Yi (Tachta Citra Elfira/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Maraknya tren ponsel lipat atau gaya clamshell tak membuat Realme memburu jajaran pasar tersebut. Pabrikan ponsel asal Shenzen, China ini lebih memfokuskan diri pada pasar 5G dan produknya Artificial Internet or Things (AIoT).

"Kita lagi mengikuti tren 5G bukan flip (ponsel lipat), kita tidak tahu bagaimana ke depannya. Apakah flip ini hanyalah sebuah hype sesaat atau fungsional. Karena ini sebuah material dan teknologi yang baru di dunia smartphone," ungkap Marketing Director Realme Indonesia Palson Yi kepada VOI di sela acara peluncuran Realme C3 di Jakarta Pusat, Rabu 19 Februari.

Palson menambahkan, ponsel lipat yang saat ini berada di pasaran memiliki harga yang cukup mahal. Dia ragu Realme bisa mendapatkan pasar ponsel lipat di Tanah Air.

"Harganya juga pasti sangat mahal ya, kita juga tidak tahu apakah itu yang diperlukan oleh konsumen (Realme) atau bukan. Terlebih kita juga harus mementingkan dari segi desain," kata Palson.

Ponsel Realme C3 (Tachta Citra Elfira/VOI)

Namun, Palson tidak memungkiri, pasar ponsel lipat ini merupakan sebuah tantangan besar untuk Realme. Ke depannya, ia memastikan bahwa akan memikirkan untuk membuat smartphone clamshell ini.

"Ada sebuah filosofi, kita mau kasih spesifikasi yang bagus, begitupun dengan desain, juga menyasar kaum milenial. Bila kita menjual dengan harga murah, ini suatu yang harus dipikirkan panjang. Tapi kita akan pikirkan hal ini ya (ponsel lipat), tidak secara cepat. Namun kita kasih kejutan lah nanti," kata Palson sambil menambahkan, mempertimbangkan pembuatan ponsel lipat dengan alasan menyesuaikan kebutuhan konsumen dan pasar. 

Sementara itu, merek besar smartphone di dunia seperti Samsung dan Motorla juga telah meluncurkan produk ponsel lipat mereka, di antaranya Samsung Galaxy Z Flip, dan Motorola Razr. Kabarnya, Apple pun akan turut mengikuti jejak mereka.