Masih Ada 90 Menit di Anfield dan Liverpool Tahu Bagaimana Membalikkan Keadaan

Bagikan:

JAKARTA - Virgil van Dijk menanggapi kekalahan 0-1 Liverpool dari Atletico Madrid di leg pertama Liga Champions sebagai nasib buruk. Namun ia memperingatkan klub Spanyol, masih ada 90 menit untuk memastikan siapa yang berhak lolos ke perempat final.

Gol cepat Saul Niguez dalam pertandingan yang digelar di Wanda Metropolitano, Selasa, 18 Februari malam memberi Atletico keunggulan tipis. Tapi ini bisa menjadi modal dalam leg kedua di Anfield 11 Maret mendatang.

Sodokan Saul dari jarak dekat saat laga baru berjalan empat menit berawal dari sebuah sepak pojok. Hingga peluit akhir dibunyikan skor tidak berubah untuk keunggulan pasukan Diego Simeone.

Juara bertahan Liverpool sesungguhnya mendominasi penguasaan bola sebanyak 72,5 persen, tetapi gagal mencetak gol. Mohamed Salah dan Jordan Henderson bahkan menyia-nyiakan peluang terbaik mereka. Meskipun kalah, Van Dijk tetap optimistis menyambut leg kedua.

"Kami kebobolan gol dari tendangan sudut, kesempatan pertama bagi mereka, bahkan bukan peluang. Sedikit keberuntungan," katanya kepada BT Sport, melansir situs resmi Liverpool, Rabu, 19 Februari.

"Pesan di babak pertama adalah kami harus terus berjuang di babak kedua. Kami menguasai sebagian besar pertandingan, tetapi sayangnya tidak dapat menciptakan peluang besar. Kami masih memiliki 90 menit lagi untuk memperbaikinya.

"Ini adalah cara mereka bermain. Sedikit gaya sepak bola Spanyol di mana kita harus beradaptasi menghadapinya, tetapi kami tahu itu dan saya merasa kami menanganinya dengan cukup baik."

Mengimbangi pandangan rekan setimnya, full-back Andy Robertson merasa perayaan liar pengemar Atleti di tribun selama pertandingan terlalu prematur. Bukan apa-apa, rekor kandang Liverpool terbilang mengesankan.

"Kami menampilkan performa yang baik dan kami tahu kami bisa lebih baik. Kami memiliki leg kedua untuk memperbaikinya," kata Robertson.

"Mereka merayakan seolah-olah sudah meraih tiket perempat final setelah pertandingan ini. Mereka akan datang ke Anfield dan kami tahu penggemar kami akan ada di sana."

Ucapan Van Dijk dan Robertson bukan tanpa alasan. Karena Liverpool tahu bagaimana caranya membalikkan keadaan.