Indonesia Promosi Industri 4.0, Biodiesel, dan Nikel di Hannover Messe 2020
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin Rapat Terbatas membahas Persiapan Keikutsertaan Indonesia di Hannover Messe World Expo Dubai. (Foto: Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia siap menampilkan beragam kemampuan sektor manufaktur nasional dalam menerapkan teknologi industri 4.0 pada pameran bergengsi Hannover Messe 2020 di Jerman. Hal ini menjadi kesempatan besar untuk menunjukkan kemampuan sektor manufaktur Indonesia di mata dunia, terutama dalam bertransformasi menuju era industri 4.0.

“Tampilkan wajah Indonesia sebagai negara emerging yang tengah melakukan transformasi ekonomi ke industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi, penting untuk kita tampilkan,” kata Presiden Joko Widodo pada pengantar rapat terbatas mengenai Persiapan Hannover Messe 2020 dan World Expo Dubai 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 17 Februari.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi meminta persiapan gelaran Hannover Messe 2020 benar-benar dimatangkan secara detail. Sebab, Indonesia menjadi negara mitra resmi (official partner country) pada Hannover Messe 2020.

“Karena waktunya sudah sangat mepet sekali, tinggal dua bulan lagi, yaitu di bulan April, sehingga betul-betul persiapan yang matang,” ungkapnya. 

Kepala Negara juga menginginkan, pada ajang Hannover Messe 2010, Indonesia bisa menunjukkan sebagai negara yang menarik untuk diajak kerja sama, mulai dari pengembangan industri, energi ramah lingkungan, dan biodiesel.

“Selain itu, kita memiliki potensi nikel terbesar di dunia yang nanti bisa menghasilkan lithium–ion battery yang berperan pada generasi masa depan,” tuturnya.

Lebih lanjut, sebagai negara pertama di ASEAN yang menjadi official partner Hannover Messe, Indonesia harus dapat mengambil manfaat dan peluang sebesar-besarnya bagi peningkatan ekonomi nasional. Bahkan, bisa sebagai pintu masuk promosi perdagangan, pariwisata, dan investasi. 

“Saya mendapatkan laporan bahwa di Hannover Messe nanti akan diikuti oleh 91 negara, dihadiri lebih dari 200 ribu pengunjung, 68 persen adalah CEO-CEO perusahaan besar dan diperkirakan akan mendorong sekitar 6,5 juta kontrak bisnis,” papar Jokowi.

Usung Making Indonesia 4.0

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, Hannover Messe merupakan pameran teknologi industri terbesar di dunia. Eksposur global pameran ini tercermin dari kehadiran 6.000 co-exhibitor.

“Hannover Messe 2020 akan berlangsung pada 20-24 April, dengan tema umumnya adalah industrial transformation,” ujarnya.

Pada gelaran ini, akan menampilkan beragam produk teknologi yang terbagi ke dalam enam kategori tematik, yaitu future hub, engineered parts & solutions, logistic solutions, automation, motion & drives, energy solutions, dan digital ecosystem.

“Sementara itu, tema khusus yang kita usung adalah Making Indonesia 4.0, yang akan menampilkan capaian implementasi teknologi industri 4.0 pada lima sektor industri prioritas,” jelas Menperin.

Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektronika. 

Sebagai bagian dari strategi branding, selain logo partner country, juga akan digunakan tagline “Connect to Accelerate” yang mengajak berbagai stakeholder untuk bisa bersinergi mendorong pertumbuhan sektor industri melalui penerapan teknologi industri 4.0.

“Partisipasi ini bertujuan untuk mempromosikan peta jalan Making Indonesia 4.0, mendorong kerja sama industri, serta mempromosikan ekspor dan investasi pada industri manufaktur,” jelas Agus.

Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi mengemukakan, Indonesia memiliki peluang besar pada perhelatan Hannover Messe 2020, terutama dalam memacu sektor industri nasional agar berdaya saing global, di antaranya melalui kerja sama bidang investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).

“Di Paviliun Indonesia, kita akan menampilkan lebih dari 170 co-exhibitors di area seluas 3.000 meter persegi,” ucapnya.

Selain mempromosikan para pelaku industri nasional, delegasi Indonesia juga akan menampilkan lembaga riset dan startup Indonesia dan mengangkatnya dalam seminar dan konferensi, baik di paviliun Indonesia maupun di kegiatan-kegiatan yang diagendakan penyelenggara.

Paviliun Indonesia yang bertema “Making Indonesia 4.0” akan terbagi menjadi tiga area, yaitu Area General Purposes (Conference, Business Meeting area), Area Making Indonesia 4.0, dan Area Hannover Messe Display Category.