DPRD DKI Menganggap Jalur Sepeda Seperti Menggarami Air Laut
Jalur sepeda di DKI Jakarta. (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menganggap pembuatan jalur sepeda di Jakarta bagai menggarami air laut alias sia-sia belaka. Menurut dia, anggaran jalur sepeda 2020 sebesar Rp62 miliar tak dinikmati warga Jakarta.

Pasalnya, Gilbert merasa jalur sepeda yang telah dibuat sepanjang 63 kilometer di tahun 2019 tak mampu meningkatkan pengguna sepeda di jalan. Selain itu, pengawasan pelanggar jalur sepeda oleh Dinas Perhubungan juga tidak terlihat lagi.

"Kalau kami lihat, penganggaran jalur sepeda adalah anggaran yang sia-sia. Pengawasan dan penindakan hukum bagi pelanggar jalur sepeda sekarang juga udah loyo," kata Gilbert di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 3 Februari.

Menurut Gilbert, tugas utama Dishub adalah, mengintegrasikan moda transportasi. Selain itu, kata dia, Dishub mesti membuat masyarakat menikmati sistem transportasi dengan baik. 

"Sementara jalur sepeda adalah tugas sekunder. Lagipula, penggunanya hanya sedikit," ucap dia.

Dari awal pengajuan anggaran, Komisi B DPRD DKI berpendapat jalur sepeda belum cocok diterapkan di DKI. Namun, Pemprov DKI tetap teguh mengajukan anggaran pembuatan jalur sepeda.

Anggaran pembuatan jalur sepeda tahun 2020 dengan total panjang jalur 200 kilometer terlanjur diketok. Mau tak mau, DPRD mesti pasrah karena Pemprov DKI melanjutkan pengerjaan tersebut.

Oleh karenanya, Gilbert meminta Dishub mesti memperbaiki implementasi jalur sepeda dan meningkatkan pengawasan terhadap pengguna kendaraan bermotor yang melintasi jalur sepeda. 

"Tahun depan mesti diperbaiki perencanaannya. Kalau masih begini, kita bisa mempertimbangkan penolakan penganggaran di tahun berikutnya," ungkap dia.

Sebagai informasi, sejak tahun 2019 Pemrov DKI telah membuat jalur sepeda sepanjang 63 kilometer. Jalur yang dibuat diutamakan pada jalan yang kena kebijakan ganjil genap saat ini. Lebar jalur dibuat sebesar 1,25 meter.

Jalur sepeda fase pertama dibuat sepanjang 23 kilometer, mulai dari Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan MH Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka, dan Jalan Pemuda.

Fase kedua sepanjang 23 kilometer, meliputi Jalan Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, dan Jalan RS Fatmawati Raya. Fase ketiga sepanjang 15 kilometer di Jalan Tomang Raya, Jalan Cideng Timur, Jalan Kebon Sirih, Jalan Matraman Raya, Jalan Jatinegara Barat, dan Jalan Jatinegara Timur.

Di tahun ini, Pemprov DKI menargetkan jalur sepeda terbentang hingga 200 kilometer. Total, direncanakan bakal ada jalur sepeda sepanjang 500 km hingga tahun 2022 mendatang.