Drone-Drone China di Tengah Gawat Corona
Ilustrasi foto (DJI-Agras/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Meski beberapa pasien telah dinyatakan pulih dari wabah virus corona, China tetap mengimbau warganya untuk menggunakan masker ketika tengah berada di luar rumah. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi drone.

Menutip Business Insider, sebuah video menunjukkan drone dengan pengeras suara tersebut menyisir kota juga pedesaan dengan pesan yang disiarkan langsung oleh suara manusia.

"Ya, bibi, ini adalah drone yang berbicara kepada Anda. Anda tahu, kami sudah memberitahu orang-orang untuk tinggal di rumah, tapi Anda masih berkeliaran di luar. Sekarang ada drone yang mengawasi Anda," ungkap pesan tersebut.

Video yang diunggah oleh media pemerintah, Global Times China tersebut memperlihatkan sekelompok perempuan yang tengah berada di luar rumah. Mereka diminta untuk mengenakan masker sesegera mungkin karena wabah virus Corona masih berstatus aktif di Negeri Tirai Bambu itu.

Tak hanya kelompok perempuan, terlihat drone patroli pemerintah China tersebut juga memperingatkan anak-anak yang juga berada di luar untuk segera pulang ke rumah dan mencuci tangan mereka.

"Hei, nak, kita berada di dalam masa yang tidak biasa. Jangan berjalan-jalan di luar," lanjut pesan drone itu.

Sementara itu, teknologi drone ini tak hanya dimanfaatkan pemerintah China untuk memperingati warganya gunakan masker, mereka juga memanfaatkan drone untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke pedesaan dan kota yang tercemar virus corona.

Perangkat udara tersebut saat ini digunakan di provinsi pesisir Jilin, Shandong dan Zhejiang. Pemerintah berharap cairan disinfektan itu dapat mencegah penyebaran virus corona. Meski belum diketahui pasti seberapa efektif cara ini, setidaknya ini jadi alternatif ketimbang berjalan kaki atau dengan truk.

Warga Desa Heze, Shandong pun turut menawarkan drone pribadi mereka guna memastikan lahan seluas 16.000 meter di wilayah mereka tetap steril. Sementara, di daerah yang tidak mudah diakses seperti Provinsi Sichuan barat daya, pemerintah juga turut meminta bantuan dari drone yang biasa digunakan petani untuk mengakses kebun, atap juga gedung pencakar langit.

Sementara petugas perlindungan tanaman Qin Chunhong dari Desa Longfu, Sichuan telah lebih dahulu melakukan sterilisasi disinfektan pada 30 Januari lalu dengan menggunakan drone pribadi. "Drone dapat mencakup area yang lebih luas dan mencapai hasil pencegahan penyakit (virus corona) yang lebih maksimal," kata petugas tersebut.

Patroli drone ini berlangsung setelah World Health Organization (WHO) mengumumkan status darurat kesehatan di negara itu akibat virus Corona atau 2019-nCoV. Sebelumnya, diketahui virus Corona telah merenggut 304 nyawa orang di China hingga kini. 322 di antaranya berhasil pulih dan telah diizinkan meninggalkan rumah sakit.

Menurut laporan otoritas kesehatan setempat, jumlah masyarakat yang terinfeksi virus baru itu sekitar 13.858 orang dan 200 orang lainnya masih berstatus diduga terinfeksi.