Memastikan Imunitas WNI yang Dikarantina di China Tetap Terjaga
Menteri Kesehatan saat memberikan pernyataan tentang virus corona. (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah menjamin 243 warga negara Indonesia (WNI) yang dikarantina di Provinsi Hubei masih aman dari penyebaran penyakit virus corona.

Menteri Kesehatan Terawan menjelaskan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di China berupaya menjamin ketersediaan logistik sebagai kebutuhan sehari-hari dan menjaga intensitas berkomunikasi dengan WNI yang tersebar di 17 kota, di provinsi tersebut.

"Sahabat-sahabat kita yang masih terkurung di provinsi Hubei sampai saat ini pun kondisinya sehat, padahal dia ada di sentral penularan pertama pusat wabah," kata Tewawan di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Januari.

"Kita sekarang menjaga mereka dengan logistik yang cukup, dengan diberikan bahwa mereka tidak sendirian bahwa kita tetap membantu memantau mereka berkomunikasi untuk tidak membuat stres, tidak merasa sendirian, itu sangat penting," lanjut dia. 

Cara-cara tersebut, kata Terawan bisa menjaga kondisi mental WNI di China agar imunitas tubuh mereka tetap terjaga dari wabah virus corona yang menyebar di lingkungan mereka. Karena jika seseorang dalam keadaan stres yang tinggi, imunitas tubuh akan menurun dan mudah terserang penyakit.

"Jadi, imunitas tubuh menjadi daya tangkal utama mengadapi virus ini dan itu akan menjadi ketahanan kesehatan nasional yaitu menyangkut imunitas tubuh kita dengan cara menjaga kesehatan tubuh kita," ucap dia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo bilang pihaknya akan mengirimkan sebanyak 10 ribu masker jenis N95 ke China untuk melindungi 243 warga negara Indonesia (WNI) di Provinsi Hubei dari serangan virus corona.

Masker N95 didesain untuk mencegah 95 persen partikel baik besar maupun kecil yang mengandung virus di udara. Umumnya, masker N95 ini digunakan oleh orang yang bekerja atau meneliti di sekitar zat berbahaya atau saat menangani asap akibat kebakaran hutan.

"Hari ini setengahnya akan dikirim. Dari 10 ribu, 5 ribu akan dikirim," kata Doni.

Doni menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memastikan masker itu diterima oleh para WNI yang sedang berada di China.