Terus Bertambah, Korban Meninggal Virus Corona di China Sudah Mencapai 106 Jiwa
Ilustrasi. (Foto: Twitter @eugenegu)

Bagikan:

JAKARTA - Korban tewas akibat wabah virus corona (2019-nCoV/Flu Wuhan) di China melonjak drastis menjadi 106 orang. Selain itu, pada Selasa 28 Januari terdapat 1.771 kasus baru telah dikonfirmasi oleh otoritas China.

Jika dijumlah, kasus wabah corona di China saja sudah menyentuh angkka 4.494 kasus. Sebagian besar korban meninggal berasal dari Provinsi Hubei, episentrum wabah.

Selain lewat udara, virus corona dapat tertular melalui kontak fisik, hal tersebut disampaikan langsung oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).

Dikutip dari South China Morning Post, masa inkubasi virus corona baru rata-rata tiga sampai tujuh hari, dengan yang terpanjang tidak lebih dari 14 hari. NHC menambahkan bahwa jenis virus corona baru yang saat ini mewabah adalah 85 persen mirip dengan SARS.

NHC juga memperingatkan anak-anak dan bayi dapat tertular virus corona namun gejalanya relatif ringan.

Usaha Pengendalian Wabah

Di Shanghai, semprotan antivirus yang baru dikembangkan telah digunakan di ruang gawat darurat Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai. Semprotan tersebut digunakan untuk melindungi staf medis dari penularan antarmanusia.

Namun semprotan tersebut tidak dapat digunakan untuk perawatan pasien karena belum mendapatkan persetujuan.

Sementara itu, Kantor Imigrasi Nasional China merekomendasikan semua warga negara China untuk menunda perjalanan ke luar negeri yang tidak perlu. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi pergerakan masyarakat lintas perbatasan untuk mencegah dan mengendalikan virus corona.

Selain China daratan yang menyarankan masyarakat agar beraktivitas di dalam rumah, kini Hong Kong juga membuat peraturan serupa. Sebagian besar pegawai negeri Hong Kong akan diminta untuk bekerja dari rumah selama sisa minggu ini untuk meminimalkan ancaman penyebaran virus corona.

Pihak pemerintah Hong Kong juga mendesak agar sektor swasta melakukan hal serupa. Peraturan tersebut berlaku dari Rabu 29 Januari hingga Minggu 2 Februari, sambil menunggu peninjauan terhadap virus itu.