Kemenkes Cegah Masuknya Virus Corona Langsung di Pesawat
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono saat konferensi pers di Jakarta, Senin 27 Januari. (Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Virus corona yang pertama kali ditemukan di China kini semakin meresahkan warga dunia. Sebab virus tersebut telah menyebar ke 13 negara, termasuk Jepang, Thailand, Malaysia, Australia, Macau, Vietnam, Nepal, hingga Amerika Serikat.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono menegaskan, hingga saat ini pihaknya terus meningkatkan upaya pencegahan penyebaran virus corona atau 2019-nCoV ke Indonesia.

Anung menjelaskan, jika selama ini Kemenkes memberlakukan pengecekan kesehatan secara masif menggunakan thermal scanner di pintu kedatangan bandara. Namun, yang paling baru, prosedur pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan secara perorangan, langsung di pesawat yang baru tiba.

Menurut Anung, prosedur pemeriksaan kesehatan semacam ini dilakukan terhadap mereka yang baru datang dari luar negeri khususnya China. "Sebagaimana diketahui bahwa kita mempunyai thermal scanner yang itu kita gunakan secara penuh. Tapi sejalan dengan peningkatan eskalasi maka kami juga saat ini mulai meningkatkan kewaspadaan di awal. Sekarang sudah mulai masuk ke pesawat," tuturnya, saat konferensi pers di Gedung Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin, 27 Januari.

Sejak kemarin, kata Anung, pengecekan kesehatan semacam ini sudah dilakukan di Bandara Soekarno Hatta. Dia menjelaskan, mekanismenya, jika ada yang terindikasi tidak sehat, yang bersangkutan akan diarahkan ke pos kesehatan bandara untuk menjalani pemeriksaan.

Kemudian, lanjut Anung, jika yang bersangkutan diindikasikan sehat, maka akan diberi health alert card yang berlaku selama 14 hari sejak kedatangannya di Indonesia. Namun, jika dalam kurun waktu tersebut pemegang health alert card menunjukkan gejala sakit seperti pilek dan batuk, ia harus diperiksa lebih lanjut.

Pemeriksaan terhadap penumpang di bandara Soetta. (Irfan Meidianto/VOI)

"Kami sudah memberikan health alert card yang juga menjadi bagian dari mekanisme untuk melakukan kontrol terhadap mereka mereka yang melakukan perjalanan ke Indonesia," tuturnya.

Selain memperketat pemeriksaan kesehatan, kata Anung, Kemenkes telah bekerja sama dengan PT Angkasa Pura dalam menyiapkan apron atau tempat parkir pesawat khusus, seandainya ada pesawat yang terindikasi membawa seseorang yang tidak sehat. Apron ini disiapkan di Bandara Soekarno Hatta dan sengaja disediakan jauh dari apron-apron lainnya.

"Di (Pelabuhan) Tanjung Priok juga sudah mulai dilaksanakan sejak kemarin, ada yang namanya pandu biasanya dia naik duluan bawa kapal parkir sebelum tenaga kesehatan datang, sekarang teman-teman KKP (kantor kesehatan pelabuhan) naik dulu (ke kapal), baru kalau sudah clear pandunya naik untuk membawa kapal ke tempat parkir pelabuhan yang memang sudah ditetapkan," jelas Anung.