Angkasa Pura Cegah Virus Corona Masuk ke Indonesia
Ilustrasi kedatangan pesawat. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pencegahan penyebaran virus corona masuk ke Indonesia.

VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan, di bandara-bandara PT Angkasa Pura II, pengawasan ditingkatkan terhadap penumpang rute internasional yang baru tiba, terutama yang baru tiba dari negara terjangkit.

Peningkatan pengawasan antara lain dilakukan oleh KKP dengan dua cara yaitu melakukan proses screening menggunakan kamera pemindai suhu tubuh (thermal scanner) dan pengamatan terhadap penumpang (surveillance syndrome).

Yado mengatakan bandara berperan cukup vital dalam menangkal masuknya virus corona. "Karena itu, PT Angkasa Pura II dan KKP yang berada di bawah Kementerian Kesehatan memperketat pengawasan khususnya terhadap penumpang rute internasional yang baru tiba," kata Yado kepada VOI, Jumat 24 Januari.

"Peralatan thermal scanner dipasang atau diaktifkan di terminal kedatangan, dan tidak akan mengganggu alur kedatangan penumpang. Personil dari KKP akan melakukan pengawasan menggunakan thermal scanner tersebut, serta melakukan surveillance syndrome," imbuh Yado.

Ia menjelaskan, peningkatan pengawasan tersebut dilakukan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta juga telah menerbitkan edaran terkait pencegahan masuknya virus corona ke Indonesia. Di dalam surat edaran tersebut selain tercantum peningkatan pengawasan melalui thermal scanner dan surveillance syndrome, KKP Soekarno-Hatta juga memberikan imbauan kepada maskapai.

"Semua maskapai yang melayani penerbangna langsung maupun transit dari Tiongkok dan Hong Kong untuk segera menyampaikan dokumen kesehatan berupa gendec dan manifest penumpang sesaat setelah mendarat kepada petugas kesehatan di Pos Kesehatan KKP terminal penerbangan internasional," demikian tercantum di dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Kepala KKP Kelas I Soekarno-Hatta dr. Anas Ma'ruf.

KKP Kelas I Soekarno-Hatta juga mengimbau agar sosialisasi dilakukan kepada para stakeholder penerbangan supaya dapat mengenali secara dini gejala penyakit dan cepat melaporkan kepada petugas.

Yado juga mengatakan, pihaknya bersama KKP juga melakukan pencegahan dengan pembagian masker, untuk memberikan perlindungan bagi petugas yang memiliki risiko tinggi terpapar virus corona.

Selain kepada petugas, masker juga dibagikan kepada penumpang yang datang, khususnya dari China. Menurut Yado, KKP Bandara Soekarno-Hatta sudah mengimbau maskapai penerbangan khususnya yang melakukan penerbangan ke China untuk melengkapi awak kabin dengan masker.

Sementara itu, dilansir dari laman angkasa pura, Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi mengatakan, Bali dan Manado merupakan tujuan destinasi wisatawan terbesar asal China yang datang melalui bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports. China merupakan negara yang paling banyak ditemukan kasus virus corona.

Sepanjang tahun 2019 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dilewati lebih dari dari 1,19 juta penumpang asal China. Sedangkan Bandara Sam Ratulangi Manado dilewati lebih dari 116 ribu penumpang asal China.

"Memasuki libur Tahun Baru Imlek ini, Bali dan Manado berpotensi mengalami peningkatan kunjungan wisatawan asal China sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaannya," kata Faik Fahmi.

Virus corona baru pertama kali menyebar di Kota Wuhan, China. Di sana, sekitar 500 orang telah terjangkit penyakit flu Wuhan, dengan 17 di antaranya meninggal dunia. Warga Wuhan "dikarantina" oleh pemerintah agar tak keluar dari wilayah tersebut. Atas peristiwa ini, beberapa negara juga mengetatkan pemeriksaan kesehatan di bandara internasional mereka.