Sampah Jangan Bikin Status Wisata Super Premium Labuan Bajo Tercoreng
Keindahan Labuan Bajo (Foto: Dok Kementerian LHK)

Bagikan:

LABUAN BAJO - Labuan Bajo sudah ditetapkan dengan status destinasi wisata super premium. Masalahnya, kawasan nan indah ini juga tak bisa lepas dari persoalan klasik negeri, masalah sampah.

Status wisata super premium memang membawa efek banyak buat Labuan Bajo. Pembangunan yang mempercantik kawasan ini akan dikebut karena masuk kategori prioritas. Apapun akan dikerjakan supaya wisatawan nyaman yang buntutnya bisa menggenjot devisa negara.

Tapi sampah juga jadi momok bagi Labuan Bajo untuk bisa terus bersolek. Masalah sampah yang ada di darat dan di laut ini juga disinggung Presiden Jokowi. Dia mengaku banyak mendapat keluhan dari warga soal sampah di laut.

"Mungkin perlu kita acarakan satu gerakan dari LHK untuk pembersihan sampah di dalam laut, terumbu karang. Saya mendapat keluhan dari orang-orang yang datang ke sini untuk diving. Meskipun belum banyak tetapi harus mulai dibersihkan sebelum menjadi sebuah jumlah yang sangat banyak," kata Presiden Jokowi.

"Juga di darat saya harapkan nanti di Kementerian PU juga KLHK menyiapkan infrastuktur untuk pembuangan sampah baik berupa incinerator maupun sistem yang lainnya yang harus segera diselesaikan," sambung Jokowi lagi dalam rapat intern membahas tentang persiapan Labuan Bajo menuju destinasi wisata premium, Senin (20/1/2020).

Presiden Jokowi dan rombongan saat berkunjung ke Labuan Bajo (Dok Biro Pres Kepresidenan)

Hadir pada rapat tersebut di antaranya; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretariat Negara, Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala BNPP/Basarnas, Bagus Puruhito, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, dan Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula. 

Pengembangan destinasi super prioritas Labuan Bajo mulai dibenahi awal tahun ini. Mulai dari  penataan kawasan dengan membuat segmen wisatawan yang disasar yang memiliki pendapatan lebih tinggi.

Ada lima zona wisata yang harus ditata. Mulai dari bukit Pramuka, kampung Air, pelabuhan peti kemas dan dermaga penumpang, kawasan Marina dan kampung Ujung. Kelima zona ini akan menjadi ruang publik yang tidak terputus sehingga  menghadirkan sebuah landscaping yang indah dan menjadi generator penggerak pembangunan serta pusat aktifitas kegiatan masyarakat di Labuan Bajo.

"Oleh sebab itu kita harus melakukan integrasi; baik yang berkaitan dengan kerapihan, kebersihan dan kenyamanan, keamanan bagi para wisatawan," ucap Presiden Jokowi.

Jika semua sudah dilakukan, Labuan Bajo akan mendapat tantangan pertama. Kawasan ini bisa jadi akan menjadi lokasi pertemuan G20 tahun 2023 mendatang.

"Tetapi yang paling penting juga bahwa kita ingin mempersiapkan Labuan Bajo ini untuk G20 di 2023 dan ASEAN Summit di 2023. Sehingga dalam rangka persiapan ke sana pun ini mulai direncanakan, disiapkan mulai dari sekarang," imbuhnya.

Rapat terbatas yang digelar di Labuan Bajo (Dok Biro Pres Kepresidenan)