Otoritas Iran Tahan Orang yang Merekam Kejadian Jatuhnya Pesawat Ukraina
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Iran menahan seseorang yang dituduh berperan dalam penembakan pesawat Ukraina. Otoritas Iran juga menahan 30 orang yang terlibat dalam sebuah protes yang telah melanda negara itu selama empat hari sejak pihak militer terlambat mengakui kesalahan mereka. 

Melansir Reuters, salah seorang yang ditahan otoritas Iran adalah orang yang memiliki video detik-detik rudal Iran yang menembak pesawat Ukraina. Rekaman tersebut diunggah oleh seorang jurnalis Iran yang berbasis di London.

Tetapi jurnalis Iran bernama Nariman Gharib tersebut bersikeras bahwa narasumbernya aman. Ia mengklaim bahwa pemerintah Iran telah menangkap orang yang salah.

Juru bicara kehakiman Iran Gholamhossein Esmaili mengatakan, beberapa dari mereka yang dituduh memiliki peran dalam jatuhnya pesawat Ukraina telah ditangkap. Meski demikian, Esmaili tidak mengatakan berapa banyak yang ditangkap atau siapa saja identitas para tersangka tersebut. 

Sejak Pemerintah Iran mengakui menjadi dalang terjatuhnya pesawat Ukraina, aksi protes bertebaran di Iran. Kebanyakan demonstran adalah mahasiswa, melakukan demonstrasi setiap hari dam meneriakkan "Para ulama pergilah!". 

Para demonstran juga menyerukan agar Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang berkuasa selama lebih dari 30 tahun mundur dari posisi tersebut.

Polisi telah menanggapi beberapa protes dengan tindakan yang kelewat keras. Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan, polisi memukuli demonstran dengan pentungan, orang-orang yang terluka, dan genangan darah di jalan-jalan dan suara tembakan. Polisi Iran telah membantah menembaki demonstran dan mengatakan petugas hanya diperintahkan untuk bertindak dengan tegas.

 

Terkait kecelakaan pesawat Ukraina, Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko mengatakan bahwa lima negara yang warganya terdapat di pesawat tersebut, yaitu Kanada, Ukraina, Afghanistan, Swedia, dan negara lain yang tidak disebutkan namanya, akan mengadakan pertemuan di London pada Kamis 16 Januari untuk membahas tindakan hukum selanjutnya.

Menlu Prystaiko mengatakan 'negara-negara yang berduka' akan menentukan langkah apa yang harus diambil secara individual dan kolektif untuk membawa para pelaku ke pengadilan. Negara-negara tersebut mengusahakan bagaimana mereka dapat membawa keadilan kepada keluarga-keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai untuk selamanya. Kanada, yang kehilangan 57 warganya, sementara itu akan memainkan peran yang lebih aktif dalam penyelidikan penembakan pesawat itu.