Resensi Film <i>Underwater</i> - Mencekam Sedari Awal
Kristen Stewart (Twitter @UnderwaterMovie)

Bagikan:

JAKARTA - Selalu menarik menantikan aksi dari setiap peran Kristen Stewart di layar kaca. Mulai dari film yang membuat namanya melambung seperti Twilight Saga (2008-2012), The Runaways (2010), Snow White and the Huntsman (2012), hingga Charlie's Angels (2019).

Rata-rata, film yang dimainkan olehnya sungguh menarik untuk simak. Apalagi bagi mereka yang benar-benar menikmati aktingnya dalam film Twilight Saga. Sudah pasti merasa terhibur sehingga tumbuh bersama film-filmnya.

Setidaknya, begitulah sajian yang ingin dibangkitkan oleh Kristen Stewart melalui perannya dalam Underwater (2020). Ia yang mengambil peran penting sebagai Norah – seorang teknisi di instalasi bawah laut milik Tian Industries.

Bagi mereka yang biasa melihat akting Kristen cenderung santai dan ceria, dalam film ini karakternya lebih banyak serius dan penuh misteri.

Mencekam Sedari Awal

Lengkapnya, Underwater bercerita terkait sebuah penelitian mengenai potensi di bawah laut – laut terdalam alias palung Mariana - yang dilakukan oleh sekelompok peneliti, guna menjelajah kedalaman perut bumi dan butuh waktu cukup lama. Hal itu membuat mereka yang bekerja sebagai peneliti turun dan menetap di fasilitas Tian Insdustries dengan labolatorium berteknologi tinggi.

Masalah pun muncul tepat di tengah-tengah penelitian, berupa sebuah peristiwa alam yang mengakibatkan laboratorium dan alat evakuasi mereka rusak parah. Mereka yang bertahan mengungkap satu-satunya cara untuk tetap hidup dan kembali ke permukaan, yakni dengan cara berjalan menjelajah laut dalam dengan baju khusus.

Selama menonton, nuansa yang ditangkap tak lain seputar kepanikan di tengah kegelapan, mencekamnya monster lautan, serta suhu yang dingin. Perpaduan itulah yang membuat film Underwater layak dinobatkan sebagai salah satu film bergenre horror sci-fi terbaik.

Deg-degannya dapat, kagetnya dapat, nuansa mencekamnya sudah tentu dapat. Perihal mencekam saja, sudah menjadi ramuan semenjak awal film bergulir, tepat setelah bagian pembuka berisikan ragam kliping surat kabar dengan headline – judul berita - yang mampu menarasikan penonton akan latar cerita film.

Para peneliti yang selamat, berjuang menemukan rekan yang selamat satu demi satu, mulai dari Paul (T.J Miller), Emily (Jessica Henwick), Smith (John Gallager Jr.), dan Captain Lucien (Vincent Cassel). Yang kemudian bersama-sama menjelajah tiap fasilitas yang dimiliki Tian Industries sembari menemukan jalan keluar dengan waktu yang terbatas, persediaan oksigen yang tak banyak, serta ancaman dari monster bawah laut yang umumnya tak pernah dilihat oleh manusia.

Selain itu, secara cerdas empunya film, William Eubank menyelipkan pesan moral yang diwakili oleh sebuah dialog terkait alasan gagalnya pengeboran yang menyebabkan rusaknya laboratorium tempat mereka bekerja. Kalau tak salah ingat, ini isi dialognya: "Karena kita sudah terlalu banyak mengambil dari laut. Kini laut ingin mengambilnya kembali dari kita. Seharusnya kita tidak di sini."

Melalui hal itu, kalangan mana pun yang menonton akan digiring untuk memahami perkara ekploitasi sumber daya alam yang berlebihan akan membawa dampak buruk kepada keberlangsungan hidup manusia, sekaligus lingkungannya. Dan di film ini, laut menjadi ancaman bagi nyawa mereka.

Terkait plot, rasanya tidak begitu spesial, karena alur maju lah yang mendominasi. Terlihat dari tidak adanya flashback atau melihat masa lalu tiap tokoh, serta perihal pendalaman karakter yang tidak begitu kuat menjadi masalah berikutnya yang menggugah pikiran untuk disuarakan.

Meski begitu, semuanya terobati oleh visual dan sound yang kualitasnya di atas rata-rata. Perkara inilah yang akan menarik penonton ke dalam kesan ketegangan, bahaya dan klaustrofobia yang sesungguhnya. Ini menjadi nilai tambah dari film berdurasi satu setengah jam ini.

Oleh karenanya, film ini sudah selayaknya menjadi salah satu opsi tontonan akhir pekan, sembari seru-seruan mengekplorasi ketakutan yang ada di dalam diri terkait kecemasan berada di tempat sempit nan tertutup.  Namun, sebelum itu, silahkan saksikan trailer-nya di bawah ini terlebih dahulu: