Kecemasan Ketua KPU Kala Wahyu Setiawan Terjaring OTT KPK
Ketua KPU Arief Budiman (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan siang tadi. Informasi ini baru diketahui oleh Ketua KPU Arief Budiman beserta Komisioner KPU lainnya dari pemberitaan di media sore ini. 

Saat diminta konfirmasi di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Arief menahan diri untuk berbicara karena masih menunggu rekan Komisioner lainnya selesai ibadah salat Maghrib. Apalagi, kasus ini merupakan hal yang pelik. 

Selama menunggu, Arief tak menunjukkan kecemasan dalam raut wajah. Tapi, pemantauan VOI dia beberapa kali menggaruk kepalanya. Dia juga beberapa kali menggengam kancing kemejanya yang sebetulnya sudah dikaitkan. 

Arief mulai membuka suara setelah dirasa tepat untuk berkomentar. 

Hari ini, komisioner KPU tak lengkap jumlahnya. Sebab, ada tiga komisioner yang sedang bertugas di luar kota. Komisioner KPU yang bertugas di luar kota itu adalah Wahyu Setiawan, Viryan Aziz, dan Evi Novida Ginting.

Informasi ini juga dia tanyakan ke grup WhatsApp yang berisi komisioner KPU. Tapi, Arief sadar, Wahyu tak kunjung merespons pembicaraan dalam grup. Hingga akhirnya, Arief kaget mendapati kabar Wahyu terjaring OTT KPK.

"Tentu saja saya kaget," kata Arief, Rabu, 8 Januari. 

"Seingat saya, beliau (Wahyu) ada tugas ke Belitung dalam rangkaian kegiatan Pilkada 2020. Tadi pagi kami di grup juga masih berkomunikasi. Tapi, sejak sore tadi sudah enggak bisa dihubungi," lanjut dia. 

Hari ini, Wahyu pergi ke Belitung dari Bandara Soekarno Hatta. Dia ditemani satu orang staf pribadi dan beberapa staf humas KPU. 

Kursi pesawat Wahyu dan staf pribadinya terpisah dengan rombongan humas. Ketika pesawat mendarat, staf humas menyadari bahwa Wahyu dan staf pribadinya tidak ikut terbang ke Belitung. 

"Saya mendapat kabar dari humas, Pak Wahyu sudah masuk bandara. Infonya enggak jadi terbang dan keluar dari bandara bersama staf pribadinya," jelas Arief. 

Arief tak ingin menahan diri untuk menunggu KPK memberikan keterangan resmi hingga esok hari. Arief ditemani tiga komisioner KPU pun pergi ke Kantor KPK untuk memastikan penangkapan tersebut. Apalagi, KPU belum mendapat keterangan resmi dari KPK soal dugaan terjeratnya Wahyu dalam kasus korupsi. 

"Kami belum mendengar kabar apa apa dari KPK. Kami ingin memastikan langsung kami bereempat. Makanya, ini mau konfirmasi apakah benar ada di dalam sana, berapa lama tentang kejelasan perkaranya," ungkap Arief. 

Lebih lanjut, Arief belum bisa memutuskan apapun terkait jabatan Wahyu sebagai pimpinan KPU RI periode 2017-2022. 

"Prosedurnya saya belum ke sana. Saya tunggu konfirmasi," tutup Arief.