Reynhard Sinaga dan Cerita Kasus Pemerkosaan Berantai Paling Cabul di Dunia
Patung 'The Rape of Proserpina' di Italia (Mateus Campos Felipe/unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kasus pemerkosaan berantai yang dilakukan Reynhard Sinaga tentu membuat khalayak publik terkejut. Reynhard bahkan dicap sebagai 'predator seksual' dalam melakukan aksi cabulnya.

Polisi menduga jumlah korban pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan Reynhard Sinaga mencapai 190 pria. Dalam catatan BBC, 136 di antaranya bahkan dikatakan telah diperkosa oleh Reynhard.

Hal itu membuat pria kelahiran Jambi, tahun 1983 ini tercatat sebagai salah satu predator seks paling produktif di dunia. Menengok laman Wikipedia list, Reynhard Sinaga sudah menempati posisi kedua 'serial rapist' terbanyak di bawah Joji Obara dari Jepang, dengan jumlah korban yang telah diperkosanya mencapai 150 orang.

Selain Joji Obara dan Reynhard Sinaga, orang nomor tiga paling cabul di dunia adalah Fanwell Khumalo. Jumlah korban yang diperkosa penjahat kelamin itu tercatat sebanyak 103 orang. 

Berikut perjalanan kasus perkosaan yang dilakukan Joji Obara dan Fanwell Khumalo:

1. Joji Obara

Joji Obara lahir dari keluarga berdarah Korea dan tinggal di Osaka, Jepang sejak tahun 1952. Keluarga Obara mulanya hidup pas-pasan, namun nasib membaik membuat mereka hidup bergelimang harta setelah membeli saham perusahaan pachinko/alat permainan judi.

Dua tahun kemudian setelah ayahnya meninggal di Hong Kong, Obara mewarisi bisnis properti sang mendiang di Osaka dan Tokyo. Joji Obara juga lulus dari universitas Keio dengan gelar sarjana politik dan hukum. Total aset kekayaannya pada saat itu mencapai 38 juta dolar, di mana ia banyak berinvestasi dalam sektor real estate.

Hidup bergelimang harta membuat perilaku Joji Obara jadi semena-mena. Seperti dikutip Japantimes, Obara sempat berurusan dengan banyak kasus kriminal hingga penyalahgunaan obat-obatan terlarang pada Desember 2008. 

Salah satu kasus paling sadis yang dilakukannya adalah memerkosa dan memutilasi, seorang wanita asal Inggris Lucie Blackman. Obara juga terbukti bersalah karena mengubah bentuk tubuhnya secara ilegal. 

Menurut arsip berita media Australia, ninemsn, kasus Lucy Blackman menjadi salah satu kejahatan paling fenomenal di Jepang. Pasalnya potongan tubuh dari mayat yang diduga Lucie ditemukan dalam sebuah gua di tepi pantai. Lokasi itu hanya berjarak beberapa meter dari apartemen Obara.

Ilustrasi Joji Obara dalam persidangan Lucie Blackman (dok. Ranker.com)

Dalam penyelidikan polisi, ditemukan fakta bahwa Obara kerap membawa perempuan ke tempatnya. Di tempatnya itu Obara memerkosa perempuan-perempuan yang sudah tak sadarkan diri karena pengaruh obat-obatan. 

Polisi juga menemukan lebih dari 1.000 keping kaset rekaman berisi video, saat Obara memerkosa dan mengeksekusi perempuan-perempuan yang dibawanya. Dalam catatan kepolisian Jepang, tercatat setidaknya Obara telah memerkosa 150 wanita.

Satu di antara ratusan korban wanita yang diperkosa Obara, merupakan seorang model terkenal asal Australia bernama Carita Ridgway. Dalam pengakuannya ia pernah dicekoki obat-obatan oleh Obara sebelum diperkosa, saat dirinya masih berusia 21 tahun.

Rentetan kasus itu membuat Joji Obara menjadi orang yang paling banyak melakukan tindak pidana perkosaan. Atas kejahatan itu Obara dihukum hukuman penjara seumur hidup. 

2. Fanwell Khumalo

Kasus perkosaan yang tak kalah menggemparkan lainnya, dilakukan oleh seorang chef terkenal dari Afrika Selatan bernama Fanwell Khumalo. Dikutip dari media lokal Afrika Selatan IOL, Fanwell Khumalo didakwa oleh Pengadilan Tinggi Johannesburg dengan hukuman 270 tahun penjara atas 103 tuduhan pemerkosaan, penculikan dan pelecehan seksual.

Kliping Laman koran Afrika Selatan tentang kasus Fanwell Khumalo (Ganderlinks.org)

Korban pemerkosaan yang dilakukan Khumalo, kebanyakan adalah gadis berusia sekolah. Ia melakukan aksi bejat itu selama kurun waktu tiga tahun. Untuk memperdaya korbannya, Khumalo kerap menyamar sebagai sebagai anggota polisi.

Ia pernah menampik aksi bejatnya kepada polisi, sekali pun kejahatan yang dilakukannya sudah terbukti lewat 23 tes DNA dari korban. Dalam persidangan Khumalo tetap tak mau mengakui perbuatan bejatnya. 

Khumalo, mantan chef kelas atas yang beberapa pelanggannya merupakan artis terkenal Hollywood ini akhirnya ditangkap pada 7 Maret 2001. Ia mendekam selama dalam penjara, dan bakal terus dikenang sebagai orang nomor tiga dengan jumlah korban perkosaan terbanyak.