Aksi Rasialisme Tandai Laga Pertama Serie A di Tahun 2020
Mario Balotelli (Twitter @SerieA)

Bagikan:

JAKARTA - Lazio mengecam pelecehan rasial yang ditujukan kepada Mario Balotelli selama pertandingan Serie A, Minggu, 5 Januari siang. Dalam pernyataan resminya, Le Aquiele menjanjikan tindakan hukum terhadap penggemar yang melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.

Kemenangan 2-1 Lazio atas Brescia di Stadio Rigamonti dihentikan selama beberapa menit ketika nyanyian ofensif ditujukan kepada Balotelli, termasuk beberapa yang bersifat rasis.

Sang striker lantas mengirim pesan di Instagram-nya tentang insiden itu.

“Penggemar Lazio yang ada di sana hari ini di stadion KALIAN MEMALUKAN!  #saynotoracism."

Menyusul pesan Blotelli, Lazio merilis pernyataan tentang isu terbaru dari serangkaian insiden rasiialisme yang melibatkan penggemar mereka.

 “Seperti yang selalu dilakukan di masa lalu, SS Lazio mengutuk perilaku diskriminatif dari minoritas kecil penggemar selama pertandingan melawan Brescia.

 “Klub sekali lagi menegaskan kecamannya atas perilaku serupa yang tidak dapat dibenarkan dan menegaskan niatnya untuk melakukan tindakan hukum terhadap mereka yang berlaku mengkhianati gairah olahraga  dengan secara serius merusak citra klub dan tim Biancocelesti.

Ini menjadi aksi rasialisme terbaru dari banyaknya insiden yang merusak sepak bola Italia musim ini.

Pemain internasional Belgia Romelu Lukaku, yang merupakan keturunan Kongo, menjadi sasaran pelecehan rasis oleh penggemar Cagliari pada bulan September.

Gelandang Milan Franck Kessie menjadi sasaran pelecehan serupa di Hellas Verona akhir bulan yang sama, sebelum Chris Smalling (Roma) menyerukan hukuman berat untuk tindakan rasialisme pada Oktober.

Dua bulan lalu, Mario Balotelli juga bereaksi terhadap ejekan monyet saat bertandang ke Verona dengan menendang bola ke arah tribun.

Menanggapi tindakan rasialisme itu, seluruh klub Serie A Italia menandatangani surat perjanjian untuk mengatasi rasialisme yang makin meningkat. Bukan apa-apa, tindakan memalukan ini hingga menimbulkan kecaman dari seluruh dunia.

Perwakilan dari klub-klub Serie A telah melampirkan nama mereka pada surat terbuka. Mereka bersumpah untuk melakukan upaya lebih keras bersama-sama dalam memberantas masalah rasisme. Tapi nyatanya, tindakan tidak terpuji ini masih terus terjadi.