Tak Kuat Terima Kritikan, Menteri Pendidikan Malaysia Mengundurkan Diri
Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik (Twitter @BernamaTV)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik memutuskan untuk mengundurkan diri dari Kabinet Pakatan Harapan pimpinan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohammad. Keputusan itu diambilnya setelah mendapat banyak kritikan terkait kebijakannya sejak menjabat 20 bulan menjadi Menteri Pendidikan.

Dilansir dari Channel News Asia, Maszlee mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menteri Pendidikan dalam suatu acara konferensi pers, pada Jumat 3 Desember lalu. Dia menganggap program-progam yang telah dilaksanakannya gagal dalam menetapkan standar pendidikan di Malaysia, dan justru menimbulkan masalah serta isu kontroversial.

"Sebagaimana saya jelaskan pada awal, saya dilihat menimbulkan banyak krisis kepada kepimpinan terutama melibatkan isu pelajaran Jawi, internet sekolah, dan isu sarapan gratis,” kata lelaki berusia 45 tahun itu.

Keputusannya untuk mengundurkan diri, dianggapnya tepat untuk memulai pondasi kultur pendidikan baru di Malaysia. “Keputusan saya (untuk mengundurkan diri) tidak akan berakhir, tetapi awal dari fajar baru. Reformasi suatu negara tidak akan berhasil jika kita tidak menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas,” kata Maszlee lagi.

Selama menjabat, Maszlee dijuluki sebagai 'menteri sepatu', hal ini terjadi setelah dia mengumumkan kebijakan setiap siswa untuk memakai 'sepatu hitam' daripada warna putih. Alasannya agar sepatu yang dikenakan pelajar tidak kelihatan cepat kotor.

Selain itu Maszlee juga mengusulkan kelas berenang untuk para siswa di hotel dan mendorong ekosistem cashless di sekolah. Belum lagi isu Jawi yang merupakan salah satu kebijakan Maszlee untuk mewajibkan sekolah-sekolah khusus China dan India (sekolah vernakuler) memasukkan pelajaran Jawi atau pelajaran Bahasa Arab Melayu dalam kurikulum mereka.

Kebijakan tersebut ditentang oleh guru-guru sekolah vernakuler, namun didukung kalangan Islam dan Melayu. Berbagai kritikan itu muncul dalam bentuk papan-papan iklan kementerian, hingga munculnya petisi yang meminta Maszlee Malik untuk mengundurkan diri. 

Kendati demikian, dia menganggap kabijakannya selama ini sudah cukup baik. Maszlee Malik mencontohkan jika progam-progamnya dinilai mampu mengurangi beban kerja guru, termasuk mempromosikan gerakan Malaysia Membaca dan meninjau ulang Undang-Undang Pendidikan untuk mewajibkan pendidikan menengah.

"Sayangnya hal-hal ini tidak menjadi berita utama. Namun hanya berita utama sensasional yang menjadi berwarna," kata Malik.

Mendapati keputusan Maszlee Malik untuk mengundurkan diri sebagai Menteri Pendidikan. PM Mahatir mengucapkan terima kasih atas pengabdian Maszlee, sebagai menteri di kabinetnya dan akan segera mencari penggantinya. 

"Saya telah menerima pengunduran dirinya dengan efek mulai Jumat (3 Januari). Saya akan menentukan penggantinya dan akan segera mengumumkannya," kata Dr Mahathir dalam keterangan tertulisnya.