Banjir Picu Serbuan Pengunjung di Restoran Cepat Saji
Suasana restoran cepat saji di Palmerah (Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Hujan deras mengguyur Jakarta sejak kemarin sore. Akibatnya, Jakarta dan wilayah-wilayah sekitarnya direndam banjir. Pemadaman listrik dilakukan sejak pagi hari hingga berita ini ditulis. Salah satu wilayah yang terkena pemadaman adalah Palmerah, Jakarta Barat.

Namun, akibat dari pemadaman listrik, restoran cepat saji di daerah tersebut justru ramai kunjungan. Salah satunya terpantau di McDonald's Palmerah. Tujuannya, bukan sekadar membeli makanan, namun juga memanfaatkan layanan isi daya ponsel.

Pantauan VOI di lokasi, kebanyakan pengunjung justru anak-anak muda. Namun, ada beberapa di antaranya adalah satu keluarga dengan anak-anak kecil. Restoran ini mendadak berubah layaknya posko pengungsian yang penuh sesak.

Terlihat juga beberapa calon pembeli bertanya dengan penjaga untuk memastikan tempat duduk yang masih kosong. Beberapa di antara mereka juga ada yang memutuskan untuk keluar kembali.

Restoran cepat saji ini berlantai dua. Tidak hanya di lantai bawah kepadatan pengunjung sangat terasa. Di lantai atas dan smoking area pun juga penuh. Tidak ada kursi kosong, playground yang disediakan juga penuh dengan anak-anak bermain.

Suasana restoran cepat saji di Palmerah (Mery Handayani/VOI)

Salah satu pengunjung, Dinda (27) mengatakan, pemadaman listrik sejak pagi membuat aktivitasnya terganggu. Pilihannya untuk berkunjung ke McDonald's karena hanya restoran ini yang listriknya menyala. Dinda bahkan membawa konektor listrik.

"Mati listrik kan. Dari jam 8 pagi. Jadi yaudah ke sini saja. Iya nih bawa colokan panjang buat nge-charge, biar bisa dipakai barengan," tuturnya saat ditemui di Palmerah, Jakarta Barat, Rabu, 1 Januari.

Dinda tidak sendiri, ia datang bersama dengan tiga orang temannya. Mereka terlihat sibuk di depan layar laptop dan gawainya. Di saat listrik padam, mengungsi memang menjadi pilihan. Selain itu, agar tetap dapat berkomunikasi dengan keluarga maupun rekan kerja, memastikan gawai tetap menyala menjadi keharusan.

"Banjir juga kan di mana-mana. Jadi enggak berangkat ke kantor. Dari pada di rumah mati listrik," katanya.