Merasakan Banjir Dadakan di Awal Tahun 2020
Banjir di salah satu pemukiman warga (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Rizky (55) yang sedang salat subuh terkejut ketika dia keluar musala di rumahnya ternyata air setinggi mata kakinya sudah menggenang. Dengan bergegas dia membangunkan istrinya, Susy (54) yang sedang tertidur di kamarnya. Hanya saja terlambat, ternyata genangan sudah ada di kamar tidur utama dan masuk lewat saluran air kamar mandi.

"Kirain enggak bakal banjir sampai masuk ke rumah ternyata banjirnya sampai ke dalam. Akhirnya, saya dan istri dibantu sama saudara beres-beres semua barang kita naikin ke atas," kata Rizky saat bercerita dengan VOI di rumahnya di Perumahan Bintara Jaya Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 1 Januari.

Rizky yang tinggal di perumahan ini sejak tahun 2005 mengaku ini adalah banjir terparah yang dirasakannya. "Ini rumah udah ditinggiin tapi masih banjir begini," ungkapnya pasrah sambil menambahkan barang-barang di rumahnya sudah berusaha diselamatkannya dengan dinaikan kursi ataupun balok kayu.

banjir yang masuk ke dalam rumah (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bukan cuma Rizky, Susy juga bercerita jika handphonenya dari tadi tak berhenti berbunyi. Bukan untuk menerima pesan selamat tahun baru tapi para tetangga saling bertanya bagaimana kabar rumah masing-masing.

"Ini handphone bunyi terus kan, ibu-ibu kompleks pada ngabarin kalau banjir. Katanya malah ada yang kerendam juga mobilnya," ungkap Susy sambil tertawa disela dirinya membereskan barang-barang yang sempat terkena banjir.

Hujan yang berlangsung sejak pukul 16.30 WIB pada Selasa, 31 Desember 2019 ini masih terus terjadi hingga pukul 08.30 WIB. Intensitasnya cukup deras dan belum tampak akan berhenti.

Tim VOI yang ada di lokasi dan terjebak tak bisa kemana-mana menyebut di dalam rumah, ketinggian air bisa mencapai setinggi betis orang dewasa (dengan perbandingan saya yang tingginya 165cm). Sedangkan di luar rumah, tinggi air bisa mencapai lutut orang dewasa.

Air pun membawa berbagai kotoran dan sampah. Warnanya juga cokelat dan keruh serta dilengkapi dengan banyaknya serangga yang terbawa air seperti kecoa dan binatang kecil lainnya.

Genangan air sudah memasuki kamar utama (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Banjir landa Jabodetabek

Bukan hanya di kawasan Bintara Jaya, pagi sekitar pukul 04.00 WIB salah satu warga Perumahan Jatimulya, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi melaporkan terjadi banjir di rumahnya. Hal ini disampaikan oleh BPBD DKI Jakarta lewat keterangan tertulisnya.

Tak hanya itu, hujan deras yang terjadi selama semalam juga menyebabkan kenaikan air permukaan di sungai dan juga banjir di beberapa tempat.

BPBD DKI Jakarta memantau, sejak pukul 05:40 WIB sejumlah pintu air telah masuk ke level siaga. Seperti Pintu Air Karet (Banjir Kanal Barat) kini tingginya mencapai 190 cm dan Pintu Air Jembatan Merah (Ciliwung) yang kini statusnya siaga satu.

Selain itu, untuk pintu air yang tercatat sudah masuk ke dalam siaga dua adalah Pintu Air Manggarai yang kini ketinggiannya mencapai 925 cm, Pompa Air Kali Duri (Kalijodo) yang tinggi airnya mencapai 291 cm.

"Pintu Air Marina Ancol (Laut) 190 cm dan siaga 3, Pompa Pasar Ikan (Laut) 171 cm juga siaga tiga, PS Pesanggarahan 188 cm, PS Sunter 186 cm, Pintu Air Istiqlal 291 cm, Pintu Air HEK (Kali Baru Timur) 180 cm siaga tiga," seperti dikutip dari keterangan tertulis BPBD DKI Jakarta, Rabu, 1 Januari.

Sedangkan untuk Bendung Katulampa (Hulu Ciliwung), BPBD DKI Jakarta mencatat ketinggian air normal yaitu dikisaran 40 cm.

Dalam keterangan tertulisnya, BPBD DKI Jakarta juga memberi peringatan dini agar warga di bahwa warga di daerah aliran sungai agar waspada dan siaga jika banjir sewaktu-waktu menerjang.