5 Peristiwa Politik yang Menarik di 2019
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - 2019 merupakan tahun politik bagi Indonesia. Selain diramaikan dengan urusan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, beberapa kebijakan pemerintah tahun ini juga turut menarik dibicarakan. Lantas apa saja peristiwa politik yang mengundang pro dan kontra di sepanjang tahun ini?

Yang pertama adalah soal Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang merupakan penantang Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, merapat ke kabinet Jokowi. Hal ini membuat banyak orang terkejut, sebab Prabowo merupakan rival Jokowi, pada Pemilu 2019 dan 2014. 

Di kabinet Jokowi, Prabowo jadi Menteri Pertahanan. Pendukung Prabowo menganggap langkah ini dinilai ksatria dan menganggap persatuan bangsa itu lebih penting dari perpecahan.

Yang kedua, peristiwa politik yang jadi perbincangan publik adalah soal revisi UU KPK atau perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Banyak yang menilai Revisi UU KPK bakal melemahkan KPK dan harus ditolak. Pelemahan ini menyangkut munculnya Dewan Pengawas yang dinilai membuat lembaga anti rasuah tersebut tidak independen. Serta, kebijakan prosedur izin penyadapan, penggeledahan atau penyitaan yang dinilai melemahkan KPK. 

Aksi massa pun muncul untuk menolak ini. Aksi terjadi beberapa kali. Mereka namakan aksi ini #ReformasiDiKorupsi.  

Aksi yang berlangsung di sejumlah kota di Jakarta ini mengakibatkan dua orang korban meninggal dunia. Mereka adalah mahasiswa dari Universitas Halu Oleo, Randi (21/Fakultas Perikanan dan Kelautan) dan Yusuf Kardawi (19/Fakultas Teknik).

Keempat, adalah pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan, di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Kabar itu diumumkan Presiden Joko Widodo pada Agustus. 

Jokowi beralasan, pemindahan ibu kota dilakukan sebagai salah satu upaya pemerataan lantaran selama ini kegiatan ekonomi masih terpusat di Pulau Jawa. Hal itu membuat Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menimbulkan ketimpangan dengan pulau-pulau lainnya. Dengan dipindahkannya ibu kota, dia berharap bisa mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di luar Jawa. 

Lalu yang terakhir, kejadian politik yang cukup menarik adalah bayang-bayang dinasti politik dari keluarga Presiden Jokowi.

Isu tersebut muncul ketika putra sulungnya, Gibran Rakabuming, mendaftar sebagai kader PDIP dan beriktikad menjadi calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2020 dan menantu Jokowi, Bobby Nasution yang maju dalam Pilkada Kota Medan 2020.