Fenomena Grup Musik Virtual untuk Meramaikan Turnamen <i>e-Sport</i>
Ilustrasi Virtual Idol True Damage (dok. Riot Games)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah strategi marketing brilian yang dilakukan Riot Games dalam mempopulerkan game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) andalan mereka - League of Legends (LoL). Setelah sukses memperkenalkan idol virtual 'K/DA' tahun lalu, kini mereka menampilkan grup baru bernama True Damage. 

Membawakan lagu 'GIANTS', grup idol virtual ini beranggotakan penyanyi rapper asli yakni K/DA Akali (Soyeon dari (G) I-dle), Ekko (Thutmose, Duckwrth), Senna (Keke Palmer), dan Qiyana (Becky G) serta dengan musik yang diproduseri oleh Yasuo. Sama seperti K/DA, True Damage tampil secara resmi dalam upacara pembukaan League of World Championship di Paris, pada 10 November lalu.

"Saat dirilis sepuluh tahun lalu, tak satu pun dari kami dapat membayangkan bahwa League of Legends akan menjadi sebuah fenomena budaya," kata Jessica Nam, lead producer untuk League of Legends, seperti dikutip dari IGN.

"Kini jelas sudah gaming menjadi pusat budaya pop dan kami luar biasa bangga dapat bermitra dengan talenta hebat untuk menampilkan representasi League kepada dunia," lanjutnya.

Selain menampilkan grup idol virtual True Damage, Riot Games juga menjual beberapa skin atau aksesoris bagi tiap karakter permainan mereka. Di mana dua skin khusus itu didesain oleh Nicolas Ghesquière, Artistic Director of Women’s Collections dari Louis Vuitton, untuk dua anggota True Damage, yakni Qiyana dan Senna. 

Music video (MV) yang baru dirilis 10 November 2019 di channel YouTube League of Legends tersebut langsung tembus 4,5 juta view dalam sehari. Bila disandingkan dengan MV K/DA sendiri dengan lagu 'POP/STARS' yang telah dirilis 3 November 2018, baru ditonton sebanyak 279 juta view.

Riot Games memang sering membuat sejumlah MV untuk mempromosikan game MOBA League of Legends. Lagu berjudul 'Rise' ini dinyanyikan The Glitch Mob, Mako, and The Word Alive pada saat turnamen LoL 2018.

Grup Idol Virtual

Jika mundur ke belakang, fenomena band virtual sempat dipopulerkan oleh Gorrilaz di tahun 1998. Personel band ini terdiri dari empat anggotanya yang digambarkan secara animasi fiksi, yakni "2-D" Pot, Murdoc Niccals, Noodle, dan Russel Hobbs.

Dalam beberapa kesempatan, mereka tampil melalui video musik berformat CG atau animasi fiksi. Bahkan dalam wawancaranya mereka kerap tampil dalam wujud kartun. Lagu berjudul 'Feel Good Inc' dari album debut band ini bahkan sempat meraih triple platinum di Inggris dan double platinum di Eropa dan membuat grup ini masuk dalam Guinness Book of World Records sebagai Band Virtual Paling Sukses.

Di asia, virtual Idol dipopulerkan oleh Hatsune Miku. Penyanyi virtual yang tercipta dari software suara Vocaloid. Perangkat yang dikembangkan oleh Crypton Future Media berhasil menampilkan penyanyi perempuan berusia 16 tahun dengan suara khasnya. 

Dalam setiap penampilannya, Miku bernyanyi dengan teknologi synthesizing. Suara yang dimiliki Miku diambil dari suara Saki Fujita (藤田 咲 Fujita Saki), seorang pengisi suara dari Jepang. Hatsune Miku juga tampil sebagai proyeksi hologram pada beberapa panggung konser, layaknya penyanyi sungguhan.

Miku bahkan pernah konser di Indonesia dan menghibur para penggemarnya, pada 11-12 Oktober 2018. Di sana Miku bahkan bisa berinteraksi dalam bahasa Indonesia dan menyanyikan sejumlah lagu terkenalnya, mulai dari Senbonzakura dan Venus di Ujung Jari.