Hati-Hati, Pujian Bisa Melemahkan Calon Lawan
Pep Guardiola dan Zinedine Zidane (Twitter @City_Chief)

Bagikan:

MANCHESTER - Kepala eksekutif Manchester City Ferran Soriano meyakini fakta bahwa Pep Guardiola adalah pelatih terbaik dunia. Tapi di sisi lain, ia mengaku sulit mendebat catatan prestasi yang ditorehkan Zinedine Zidane di Real Madrid.

Guardiola memenangkan lima trofi utama dalam tiga musim pertamanya di Stadion Etihad. Termasuk menyapu bersih trofi domestik musim lalu.

Musim ini, City tampaknya tidak mungkin mempertahankan gelar Liga Premier mereka. Di klasemen sementara, Sergio Aguero dkk tertinggal 14 poin dari Liverpool setelah kalah 2-3 dari Wolverhampton Wanderers pada Jumat kemarin.

Sementara itu Zidane, kini kembali menangani Madrid setelah hengkang pada musim panas 2018. Pada periode pertama kepelatihannya di Santiago Bernabeu, Zizou memenangkan tiga trofi Liga Champions berturut-turut.

Meski Soriano setuju dengan pujian Zidane baru-baru ini yang menyebut Guardiola pelatih terbaik, CEO City justru mengungkapkan kekagumannya kepada legenda Prancis.

"Dalam kasus Zidane, hasilnya berbicara sendiri, seperti dalam kasus Pep," kata Soriano dalam acara Globe Soccer Awards. Melansir Soccerway, Minggu, 29 Desember.

"Ada semua gelar yang telah dimenangkannya di La Liga, Bundesliga, Liga Premier. Bagi saya, Guardiola adalah pelatih terbaik di dunia karena dia adalah [pelatih] kami," lanjut dia

Hanya saja, City belum pernah memenangkan Liga Champions. Dan di musim ini mereka akan menghadapi tantangan berat lantaran harus melawan Madrid di babak 16 besar.

Leg pertama akan diadakan di Santiago Bernabeu pada 26 Februari. Memang masih lama, tapi Soriano sudah bisa memberikan penilaian dengan menyebut perbedaan kualitas di antara kedua tim sangat sedikit.

"Anda melihat mereka dan di mana pun Anda melihat - kualitas para pemain, uang yang diinvestasikan, gaji yang kami bayarkan - ini adalah dua tim hebat yang sangat seimbang," katanya.

"Tidak mungkin satu tim jauh lebih unggul dari yang lain - itu akan tergantung pada bagaimana dua pertandingan ini berlangsung.

"Seperti yang biasanya terjadi di Liga Champions, pertandingan bisa tergantung pada detail kecil, kesalahan defensif atau kesalahan wasit, yang bisa menentukan."