Cerita Gereja yang Memiliki Sejarah dengan Banjir Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan monitoring ke sejumlah gereja jelang malam Natal 2019. 

Gereja pertama yang disinggahi adalah Gereja Katolik Santo Kristofarus Jakarta, jalan Satria IV Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Sesampainya di sana, Anies mendapat curhat masalah banjir yang kerap menggenangi gereja.

Pastor Kepala Gereja Katolik Santo Kristoforus Romo Serfi Fangohoei bercerita, gereja berumur 56 tahun ini kerap terendam banjir ketika musim hujan. 

"Sejak empat tahun lalu, gereja ini belum pernah dikunjungi oleh Gubernur. Sebelum bapak Anies ke sini, gereja ini selalu kebanjiran," tutur Romo Serfi dalam sambutannya di lokasi, Selasa, 24 Desember.

Rombongan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memonitor gereja di Jakarta saat malam Natal 2019 (Diah Ayu Wardani/VOI)

Untuk membuktikan kondisi tersebut, pengurus Gereja Santo Kristoforus menampilkan foto-foto gereja yang sempat terendam banjir dalam beberapa tahun lalu lewat layar besar yang terpasang di sejumlah sudut.

Sambil lalu, Romo Serfi menceritakan asal mula nama gereja yang sejarahnya dekat dengan perairan (sungai). Karena itu, nama Kristoforus dipakai sebagai nama gereja di kawasan Grogol ini.

"Kristoforus adalah seorang Santo yang menyeberangkan orang pada saat banjir besar dulu. Beliau tinggal di gorong-gorong. Harapan 12.000 umat paroki Kristoforus, (Pemprov DKI) bisa bekerja sama untuk kebaikan kita bersama di tempat ini," jelas dia.

Anies menanggapi cerita Romo Serfi dalam sambutannya. Ia menyebut Pemprov DKI bakal membantu perencanaan renovasi gereja Santo Kristoforus. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mempermudah perizinan proses renovasi. 

"Kami berharap, kepada Paroki ini, doakan juga agar air itu tidak masuk lagi. Biarlah nanti menjadi cerita sejarah bahwa dulu pernah ada banjir," ungkap Anies. 

"Tapi, di gedung ini nanti, Paroki yang baru, yang sudah direnovasi, Insyallah nanti kita berharap cerita tentang banjir (adalah) Jakarta bebas banjir, sehingga tidak ada lagi cerita foto-foto dengan gambar itu di masa yang akan datang," tambahnya. 

Lebih lanjut, Anies menjelaskan alasan dirinya beserta jajaran Forkopimda melakukan monitoring malam Natal pada tahun ini. Ia ingin Jakarta terus membangun suasana keberagaman yang teduh, aman, dan damai.

"Keberagaman itu adalah takdir Tuhan, persatuan adalah ikhtiar manusia. Karena itu bagian kita adalah mengusahakan adanya persatuan, dan itu juga yang kita ikhtiarkan di Jakarta," tuturnya.