PADANG - Universitas Andalas (Unand) bersama Institute of Geophysics, Polish Academy of Sciences, Polandia melibatkan mahasiswa perguruan tinggi itu terkait kerja sama penelitian ilmu pengetahuan di bidang geofisika dan atmosfer di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Nanti mahasiswa strata dua (S2) akan kita libatkan dalam proyek penelitian ilmu pengetahuan di bidang geofisika dan atmosfer ini sebagai counterpart," kata Rektor Unand, Efa Yonnedi di Padang, Sabtu.
Untuk mempercepat dan memperlancar kerja sama penelitian ilmu pengetahuan di bidang geofisika dan atmosfer ini, Unand menunjuk Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Prof Marzuki sebagai pihak yang bertanggung jawab atas proyek itu.
Eks Konsultan Bank Dunia tersebut memastikan kerja sama berupa pengembangan jaringan meteorologi Barisan-Anai (Barisan-Anai Meteorological Network atau BAM-Net) ini tidak akan berbenturan dengan tugas-tugas dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
اقرأ أيضا:
Justru kerja sama ini akan membantu dan mempermudah pemerintah daerah maupun peneliti dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait geofisika dan atmosfer seperti membuat kebijakan mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di Provinsi Sumbar. "Jadi, nanti bersifat kolaborasi dan lebih banyak ke tujuan riset," kata dia.
Ia menambahkan kerja sama tersebut sepenuhnya akan didanai oleh Institute of Geophysics, Polish Academy of Sciences, Polandia. Sementara Unand menyiapkan para peneliti, termasuk menjadikan Laboratorium Fisika Atmosfer sebagai pusat utama implementasi kerja sama tersebut.
Penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI pada 2018 itu mengatakan kerja sama ini sekaligus bagian dari strategi perguruan tertua di luar Pulau Jawa itu, dalam memperkuat reputasi global sebagai institusi unggul di bidang riset dan inovasi.
"Ini langkah strategis untuk memperluas jaringan penelitian kami, dan memberikan manfaat bagi masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan," ujar dia.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)