أنشرها:

JAKARTA - Taktik aneh manajer sementara Lee Carsley menjadikan Inggris tumbang d kandang sendiri. Dalam laga Grup 2 League B UEFA Nations League di Stadion Wembley, Jumat, 11 Oktober 2024 dini hari WIB, Inggris dipermalukan Yunani 2-1.

Carsley membuat kejutan saat Inggris tidak diperkuat kapten Harry Kane. Tanpa kehadiran striker andalan yang mengalami cedera di laga Bayern Munchen melawan Eintracht Frankfurt di kompetisi Bundesliga Jerman, Carsley justru memainkan duet 'false nine'.

Ya, manajer sementara ini tidak memainkan Ollie Watkins atau Dominic Solanke yang sudah tujuh tahun absen dari timnas. Carsley malah menurunkan gelandang serang, Phil Foden dan Jude Bellingham, untuk bermain sebagai striker.

Tak hanya itu, keduanya masih mendapat support dari dua pemain sayap Anthony Gordon dan Bukayo Saka. Meski ada kuartet di depan, namun Inggris tak mampu menembus pertahanan Yunani.

Yang terjadi seperti ada tumpang tindih di sektor tengah. Apalagi, gelandang Cole Palmer yang puya karakter menyerang juga menjadi starter. Hanya Declan Rice yang menempati posisi sebagai gelandang bertahan dan membantu melapis sektor belakang yang sesungguhnya tidak kalah rawan di pertandingan itu.

Carsley seperti memainkan skema 4-2-4 yang sama sekali tidak efektif dan efisien. Masuknya Solanke dan Watkins di babak kedua pun tak membuahkan hasil karena mereka gagal menunjukkan ketajamannya.

Komposisi pemain yang aneh ini menjadikan Inggris menuai hasil buruk. Mereka kalah di kandang sendiri. Dan, untuk kali pertama The Three Lions dipaksa menyerah oleh Yunani yang memang pantas memenangkan pertandingan itu. Lebih dari itu, gol kemenangan Yunani tercipta di injury time atau saat laga sudah segera berakhir.

Hasil itu menjadikan Inggris gagal merebut posisi puncak klasemen. Yunani yang mengukuhkan sebagai penguasa takhta Grup 2 setelah meraih poin sempurna. Mereka selalu menang pada tig laga pertama penyisihan grup.

Sementara, Inggris yang memiliki poin enam menempati peringkat dua. Disusul Irlandia yang mendapat poin tiga setelah mengalahkan Finlandia 2-1.

Dalam duel itu, Inggris seharusnya kalah cukup telak. Bagaimana tidak, Yunani berhasil menyarangkan lima gol, tetapi tiga di antaranya dianulir. Ironis karena pertahanan Inggris yang rapuh justru digalang John Stones yang untuk kali pertama menjadi kapten menggantikan Kane.

Pertandingan itu sendiri memang berjalan imbang sepanjang babak pertama. Tidak ada gol yang tercipta. Duet Bellingham dan Foden pun sesuai prediksi gagal menunjukkan ketajamannya. Pasalnya mereka justru lebih produktif saat bermain di posisi second line.

DI babak kedua, Yunani tampil beda dan lebih agresif melakukan tekanan. Sebaliknya. pasukan Carsley tak menunjukkan ada perubahan permainan.

Usaha Yunani pun memberi hasil memuaskan. Striker Vangelis Pavlidis sukses membobol gawang Jordan Pickford saat babak kedua baru berjalan empat menit. Dirinya menyelesaikan dengan baik assist dari Konstantinos Koulierakis.

Tertinggal 1-0, Inggris sesungguhnya berusaha bangkit. Mereka tampil menyerang dan unggul dalam penguasaan bola. Namun permainan Inggris sama sekali tak efektif sehingga tak menyulitkan barisan pertahanan Yunani untuk menghalau setiap serangan tuan rumah.

Meski demikian, Inggris akhirnya bisa menyamakan skor. Bellingham berhasil menyambut assist dari Watkins yang menjadikan skor berubah 1-1 di menit 87.

Namun harapan mengambil poin di kandang sendiri pupus. Pavlidis kembali mencetak gol setelah menyelesaikan umpan matang Dimitrios Pelkas di menit 90+4. Pavlidis membuat brace setelah gol dia dianulir.

Yunani pun berbalik unggul karena skor berubah menjadi 2-1. Skor itu bertahan hingga laga usai.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)