أنشرها:

JAKARTA – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia hari ini menggelar acara bertajuk "Semarak Budaya Indonesia: Echoes of Indonesian Culture" di Jakarta. Acara ini dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, duta besar negara sahabat seperti Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Peru, Kuba, dan sejumlah perwakilan negara lainnya.

Acara ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran budaya sebagai identitas nasional sekaligus kontribusi Indonesia bagi harmoni dunia. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya menegaskan pentingnya kebudayaan sebagai pilar utama pembangunan bangsa.

"Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 dengan tegas mengamanatkan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan budayanya. Untuk itu, Kementerian Kebudayaan hadir sebagai wujud nyata komitmen negara dalam pemajuan kebudayaan nasional," ujar Fadli Zon dalam pidatonya.

Peluncuran Logo Kementerian Kebudayaan

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah peluncuran logo resmi Kementerian Kebudayaan. Logo ini merupakan hasil sayembara yang diikuti oleh 3.201 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara langsung meluncurkan logo baru tersebut yang mengusung nuansa emas dan coklat, melambangkan kesejahteraan, tradisi, kekuatan, dan warisan budaya.

Menurut Fadli Zon, desain logo dirancang untuk merepresentasikan keberagaman budaya Indonesia yang terjalin harmonis dan memperkuat semangat kesatuan bangsa. "Logo ini melambangkan semangat pemajuan kebudayaan nasional, memperteguh jati diri bangsa, dan memperkokoh persatuan Indonesia di tengah keberagaman," jelas Fadli Zon.

Menteri Kebudayaan juga menyampaikan apresiasinya kepada para peserta lomba, dewan juri, dan semua pihak yang terlibat dalam proses seleksi logo. Logo ini diharapkan menjadi simbol dari tekad bersama untuk melestarikan budaya Indonesia dan menjadikannya sebagai kebanggaan di tingkat internasional.

Perayaan Tiga Warisan Budaya Indonesia di UNESCO

Selain peluncuran logo, acara ini juga dirangkaikan dengan perayaan keberhasilan tiga warisan budaya Indonesia yang baru saja diakui dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Ketiga warisan tersebut adalah:

  1. Reog Ponorogo, melalui mekanisme nominasi tunggal.
  2. Kebaya, melalui nominasi multinasional bersama lima negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.
  3. Kolintang, melalui nominasi perluasan bersama Balafon dari Mali, Pantai Gading, dan Burkina Faso.

Pengakuan ini menjadi bukti konkret bahwa budaya Indonesia memiliki nilai yang mendunia. Menteri Kebudayaan menegaskan pentingnya menjaga warisan ini, tidak hanya sebagai kebanggaan nasional, tetapi juga sebagai bagian dari kontribusi Indonesia terhadap keberagaman dunia.

"Mari kita lestarikan warisan budaya ini, tidak hanya sebagai kebanggaan bangsa, tetapi juga sebagai kontribusi nyata bagi keberagaman dunia," kata Fadli Zon.

Reog Pnorogo, warisan budaya Indonesia yang diakui dalam Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. 

Semangat Merajut Budaya dan Membangun Bangsa

Acara ini mengusung tema "Semarak Budaya Indonesia", yang mencerminkan semangat bersama untuk menjaga dan merayakan budaya sebagai identitas bangsa sekaligus aset masa depan. Dalam pidatonya, Fadli Zon mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi duta budaya yang aktif mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

"Budaya adalah akar dari jati diri kita sebagai bangsa. Dengan melestarikannya, kita tidak hanya menjaga sejarah, tetapi juga membangun masa depan yang lebih kokoh. Merajut budaya adalah bagian dari membangun bangsa," tegas Fadli Zon.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni budaya dari berbagai daerah di Indonesia, yang menampilkan keindahan dan keberagaman budaya Nusantara. Dengan hadirnya acara seperti ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya kebudayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendorong pemajuan kebudayaan nasional melalui berbagai program dan inisiatif. Peluncuran logo baru ini menjadi simbol baru dari semangat kebudayaan yang lebih kuat dan lebih relevan di tengah tantangan globalisasi.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)