أنشرها:

JAKARTA - Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh potensial yang akan bergabung dalam pemerintahan lima tahun ke depan. Salah satu tokoh yang dipanggil adalah Stella Christie, seorang akademisi dan Guru Besar di Tsinghua University, China. Pemanggilan ini dilakukan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

Stella Christie, lulusan Harvard University dengan predikat Magna Cum Laude with Highest Honor pada tahun 2004, memiliki latar belakang akademis yang mengesankan. Ia melanjutkan pendidikan pascasarjana dan doktoralnya di Northwestern University dan menyelesaikannya pada tahun 2010. Stella dikenal sebagai ilmuwan di bidang cognitive science yang fokus pada bagaimana manusia, hewan, dan kecerdasan buatan (AI) berpikir dan berproses.

“Saya adalah ilmuwan di bidang cognitive science, ilmu yang mempelajari bagaimana kita berpikir, bagaimana otak bekerja, dan bagaimana pikiran manusia serta hewan berinteraksi dengan AI,” ujar Stella saat ditemui oleh media usai pertemuan dengan Prabowo.

Meski ada spekulasi bahwa Stella akan duduk di Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, ia belum memberikan kepastian terkait posisinya dalam kabinet. “Nanti Pak Prabowo yang akan menjelaskan lebih lanjut,” katanya singkat.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Tsinghua University, Stella saat ini menjabat sebagai Ketua Riset Laboratorium Otak dan Kecerdasan serta Direktur Pusat Kognisi Anak di universitas tersebut. Ia telah menjabat sebagai Guru Besar dengan Jabatan Tetap di Tsinghua University sejak 2018, setelah sebelumnya menjadi profesor di Swarthmore College, Amerika Serikat, selama periode 2012-2018.

Stella Christie, yang lahir di Medan pada 11 Januari 1979, telah banyak berkontribusi di dunia akademik internasional. Karya-karyanya dipublikasikan di jurnal-jurnal terkemuka, seperti Journal of Cognition and Development, di mana salah satu artikelnya dianugerahi penghargaan sebagai artikel terbaik pada tahun 2010. Profil akademisnya dapat diakses melalui Google Scholar, tempat banyak dari penelitiannya dapat ditemukan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)